Bank Neo Commerce Optimistis Balikkan Rugi jadi Laba pada 2023

BNC pasang target positif laba, kredit hingga aset di 2023.

Bank Neo Commerce Optimistis Balikkan Rugi jadi Laba pada 2023
Jajaran Direksi Bank Neo Commerce (BNC) pada acara Media Gathering BNC di Ritz Carlton Pacific Place Jakarta, Rabu (16/11)/Fortune Indonesia-Suheriadi
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) menatap tahun 2023 dengan sangat optimis. Bahkan, bank dengan logo kucing keberuntungan ini mematok berbagai pertumbuhan bisnis yang positif baik dari segi laba, kredit hingga aset.

Direktur Utama Bank Neo Commerce, Tjandra Gunawan bahkan optimis, pihaknya akan membalikkan keadaan keuangan dari rugi menjadi laba pada sepanjang tahun 2023 mendatang.

“Sampai akhir tahun kita juga diproyeksikan tetap positif dan bahkan ke depannya. Jadi kalau dibilang 2023 saya bisa bilang bisa catatkan laba full year,” kata Tjandra saat ditemui pada acara Media Gathering BNC di Ritz Carlton Pacific Place Jakarta, Rabu (16/11).

Tjandra menyatakan, secara periode kuartalan, BNC memang telah mencatatkan laba sejak Juli 2022. Namun bila dihitung secara tahunan, BNC masih mencatkan kerugian bersih. Contohnya pada periode kuartal III 2022, BNC berhasil membukukan laba senilai Rp10,1 miliar. Namun demikian, rugi bersih BNC per September 2022 menyusut menjadi Rp601,2 miliar. 

Incar nilai kredit Rp11 triliun di 2022

Direktur Utama Bank Neo Commerce (BNC) Tjandra Gunawan pada acara Media Gathering BNC di Ritz Carlton Pacific Place Jakarta, Rabu (16/11)/Fortune Indonesia-Suheriadi

Tak hanya membalikkan posisi kerugian, BNC juga optimsi dapat meningkatkan penyaluran kredit atau lending di tahun 2022 dan 2023. Bahkan, pada sisa tahun 2022 pihaknya yakin mampu membukukan lending hingga Rp11 triliun.

“Kita kejar dalam 1,5 bulan ini, salah satunya adalah kita bisa dibilang kejar pertumbuhan salah satunya kita lending itu kita bisa tutup tahun ini di kisaran Rp10 sampai Rp11 triliun,” tegas Tjandra.

Diketahui bersama, penyaluran kredit BNC hingga kuartal III 2022 mencapai Rp8,9 triliun, nilai tersebut meroket tinggi hingga 131,7 persen (yoy). Kondisi pertumbuhan tersebut diharapkan akan berlanjut hingga 2023 mendatang.

Bidik pertumbuhan aset 30% di 2023

Ilustrasi Bank Neo Commerce/Dok BNC

Tak hanya laba dan kredit, Tjandra juga memasang target optimistis pada pertumbuhan aset. Bahkan ia optimis mematok pertumbuhan aset hingga 30 persen di akhir 2023.

“Nah tahun depan ini menarik justru kita cukup optimis karena kita keuangan dalam bisnis plan kami kita merencanakan kenaikan aset 20 sampai 30 persen kurang lebih secara konserfatif,” kata Tjandra.

Tercatat, total aset BNC senilai Rp15,9 triliun pada September 2022, naik 98,75 persen (yoy) dibandingkan dengan posisi September 2021 yang sebesar Rp8,1 triliun.

Dirinya mengatakan, seluruh perkembangan positif bisnis tersebut harus dibarengi oleh pengembangan inovasi. Salah satu upaya yang terus dilakukan BNC ialah dengan terus menciptakan inovasi layanan serta memperluas kerja sama dengan seluruh pihak.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M