BI Gandeng Bank of Korea Kerja sama Sitem Pembayaran dan Moneter 

Kedua bank sentral perkuat pembayaran lintas batas.

BI Gandeng Bank of Korea Kerja sama Sitem Pembayaran dan Moneter 
Ilustrasi Bank Indonesia/ Shutterstock Harismoyo
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE- Bank Indonesia (BI) bersama Bank of Korea (BoK) menyepakati kerja sama dalam sektor sistem pembayaran digital hingga kebijakan moneter untuk memperkuat hubungan bilateral kedua bank sentral. 

Kesepakatan tersebut diwujudkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman oleh Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, dan Gubernur Bank of Korea (BoK), Lee Juyeol, secara counterpart pada tanggal 16 Februari 2022. 

Gubernur BI Perry Warjiyo menekankan,  penandatangangan Nota Kesepahaman ini menjadi tonggak penting kerja sama kedua bank sentral yang semakin baik. 

"Selain itu, perluasan mitra kerja sama internasional ini juga membuka ruang kolaborasi yang lebih luas bagi BI secara internasional," kata Perry melalui keterangan resmi di Jakarta (16/2).
 

Kedua bank sentral perkuat pembayaran lintas batas

Perry menjelaskan, kerja sama tersebut menyusun kolaborasi kedua bank sentral di area kebijakan moneter, kebijakan makroprudensial hingga stabilitas sistem keuangan. 

Tak hanya itu, secara khusus dilakukan kerja sama dalam bidang sistem pembayaran dan setelmen mencakup pembayaran lintas batas, pembayaran digital, dan area lain yang berkaitan dengan peningkatan dan inovasi pembayaran serta infrastruktur pasar. 

BI tekankan pentingnya diversifikasi mata uang lokal

Perry Warjiyo juga menekankan pentingnya diversifikasi penggunaan mata uang lokal untuk memfasilitasi investasi dan perdagangan global bagi negara berkembang. Hal ini berguna mendukung pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kerentanan, termasuk potensi dampak sistemik dari guncangan global. 

Perry mengatakan, Local Currency Settlement (LCS) sebagai salah satu implementasi diversifikasi mata uang dapat mengendalikan volatilitas nilai tukar dan mendukung ekonomi. 

Senada dengan hal tersebut, Gubernur People's Bank of China (PBC), Yi Gang, turut menyampaikan dukungan PBC pada skema diversifikasi mata uang. 

Yi Gang optimis skema kerja sama penyelesaian transaksi dengan mata uang lokal (LCS) dapat meningkatkan perdagangan dan investasi. 

Dukungan tersebut dinyatakan melalui implementasi LCS antara Tiongkok dengan Indonesia yang dipercaya memperkuat ekonomi kedua negara sekaligus mendukung percepatan pemulihan ekonomi di kawasan Asia. 

BI terus perluas transaksi LCS

Sejalan dengan semangat Presidensi G20 Indonesia pada 2022, BI terus berupaya menginisiasi, memperkuat dan memperluas kerja sama dengan berbagai mitra strategis internasional. 

Salah satunya melalui inisiatif bilateral yakni perluas implementasi diversifikasi mata uang antara lain melalui penggunaan LCS. 

"Pada tahun 2022, transaksi LCS ditargetkan meningkat, setelah tumbuh signifikan di tahun 2021, serta direncanakan akan merambah negara lainnya," kata Perry. 

Saat ini kerja sama LCS telah terjalin dengan 4 negara mitra dagang terbesar di Indonesia, yaitu Thailand, Malaysia, Jepang, dan Tiongkok.   

Berbagai kerja sama tersebut diharapkan dapat semakin memperkuat kontribusi BI dalam perekonomian nasional, disamping sebagai upaya untuk turut lebih menyukseskan agenda prioritas jalur keuangan Presidensi G20 Indonesia tahun 2022.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Maret 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

17 Film Termahal di Dunia, Memiliki Nilai yang Fantastis
Ada Modus Bobol Akun Bank via WhatsApp, Begini Cara Mitigasinya
Bea Cukai Kembali Jadi Samsak Kritik Warganet, Ini Respons Sri Mulyani
Rumah Tapak Diminati, Grup Lippo (LPCK) Raup Marketing Sales Rp325 M
Bahlil: Apple Belum Tindak Lanjuti Investasi di Indonesia
Stanchart: Kemenangan Prabowo Tak Serta Merta Tingkatkan Investasi