BI Perkirakan Stabilitas Ekonomi RI di Semester II-2021 Terjaga 

BI juga Waspadai Tapering The Fed

BI Perkirakan Stabilitas Ekonomi RI di Semester II-2021 Terjaga 
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Bank Indonesia (BI) memperkirakan pada semester II 2021 stabilitas sistem keuangan Indonesia masih tetap terjaga. Meskipun BI melihat ekonomi Indonesia masih dihadapkan pada sejumlah tantangan yang perlu diwaspadai. 

"Ketahanan sistem keuangan diprakirakan tetap terkendali, sementara intermediasi masih akan terus didorong," kata Kepala Grup Departemen Komunikasi Muhamad Nur melalui keterangan resminya di Jakarta, Selasa (5/10). 

Waspadai tapering The Fed

Sejumlah tantangan menurut BI juga harus tetap perlu diwaspadai, termasuk rencana kebijakan pengurangan stimulus (tapering) The Fed. "BI akan terus mencermati dinamika perekonomian dan perkembangan penyebaran Covid-19 dalam merumuskan langkah-langkah kebijakan lanjutan yang diperlukan," katanya. 

Selain itu, ketidakpastian pasar keuangan global juga belum sepenuhnya mereda. Hal ini dipengaruhi isu kegagalan bayar korporasi di pasar keuangan Tiongkok. Di mana perkembangan tersebut berpengaruh terhadap preferensi investor global atas aliran portofolio ke negara berkembang. 

BI perkirakan pertumbuhan kredit 6%

BI juga memprakirakan pertumbuhan kredit pada 2021 sebesar 4 persen hingga 6 persen. Sementara itu untuk pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 6 persen hingga 8 persen. 

Prakiraan kinerja penyaluran kredit tahun 2021 ini didukung oleh optimisme terhadap kondisi moneter dan ekonomi, serta relatif terjaganya risiko penyaluran kredit. 

Selama semester I 2021, kredit perbankan juga tumbuh perlahan hingga berhasil mencapai angka positif 0,59 persen (yoy) pada akhir semester. Perkembangan ini antara lain juga ditopang oleh kinerja korporasi yang membaik, terutama korporasi berorientasi ekspor sejalan dengan peningkatan permintaan global. Meski masih terdapat kecenderungan penggunaan dana internal, namun korporasi pada beberapa sub-sektor Industri Pengolahan mulai mengindikasikan kebutuhan pendanaan eksternal, termasuk dari perbankan.

Indeks stabilitas terjaga

Sementara itu, untuk semester-I 2021, indeks Stabilitas Sistem Keuangan (ISSK) masih dalam kondisi terjaga serta dalam zona normal. Sedangkan untuk Indeks Kerentanan Sistem Keuangan (IKSK) mulai membaik. 

BI menilai, dimulainya program vaksinasi pada awal 2021 yang diikuti dengan penurunan kasus Covid-19 dan peningkatan mobilitas menopang pemulihan ekonomi Indonesia. Pencapaian ini juga merupakan wujud nyata sinergi kebijakan dan koordinasi yang erat antara BI, Pemerintah dan otoritas keuangan lainnya. 

Upaya BI untuk terus mengoptimalkan bauran kebijakan juga turut memengaruhi keberhasilan dalam meredam dampak pandemi serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Maret 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

17 Film Termahal di Dunia, Memiliki Nilai yang Fantastis
Rumah Tapak Diminati, Grup Lippo (LPCK) Raup Marketing Sales Rp325 M
Bea Cukai Kembali Jadi Samsak Kritik Warganet, Ini Respons Sri Mulyani
Ada Modus Bobol Akun Bank via WhatsApp, Begini Cara Mitigasinya
Melonjak 109%, Bank Raya Kantongi Laba Rp9,16 Miliar
Stanchart: Kemenangan Prabowo Tak Serta Merta Tingkatkan Investasi