Bisnis KPR Perbankan Masih Tumbuh Kuat di atas 5%

KPR BRI, BCA hingga BTN masih kuat.

Bisnis KPR Perbankan Masih Tumbuh Kuat di atas 5%
Shutterstock/Elle Aon
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Perbankan nasional terus menggenjot bisnis Kredit Pemilikan Rumah (KPR) nya hingga akhir tahun. Tercatat bisnis KPR milik PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BTN), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) masih positif hingga kuartal III-2021.

Bank Indonesia (BI) pun mencatat, kredit KPR dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) serta kredit real estate tercatat mengalami perbaikan. Hingga Oktober 2021, KPR/KPA tumbuh meningkat  dari 9,4 persen (yoy) di September 2021 menjadi 9,6 persen (yoy).  Peningkatan kredit terutama disebabkan oleh peningkatan KPR Tipe 22 s.d. 70.


 

KPR BTN tumbuh kuat

BTN hingga kuartal III-2021 masih membukukan kinerja yang kuat untuk KPR. KPR subsidi BTN  masih menjadi penopang utama pertumbuhan kredit BTN dengan kenaikan sebesar 11,74 persen yoy menjadi Rp129,98 triliun pada 30 September 2021.

Kenaikan penyaluran KPR Subsidi tersebut membuat Bank BTN masih mendominasi pangsa KPR Subsidi sebesar 86 persen. Sementara itu, untuk KPR Non-Subsidi juga turut menunjukkan kenaikan di level 2,11 persen yoy menjadi Rp81,88 triliun per 30 September 2021.

Dengan demikian secara keseluruhan Bank BTN berhasil menyalurkan kredit dan pembiayaan sebesar Rp270,27 triliun per 30 September 2021 atau naik 6,03 persen yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp254,91 triliun.

KPR BRI masih tumbuh 10,01%

BRI masih mencatatkan kinerja yang positif untuk penyaluran KPR miliknya.  Direktur Bisnis Konsumer BRI Handayani mengungkapkan, BRI sangat serius memberikan pelayanan termasuk di antaranya mendukung pemenuhan tempat tinggal bagi masyarakat.

“Keseriusan BRI dapat dilihat dari pertumbuhan kredit Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang tumbuh hingga 10,01% year-on-year (YoY) pada kuartal III-2021. Selama ini, BRI telah melayani KPR melalui 461 Kantor Cabang BRI yang tersebar di seluruh Indonesia,” ungkap Handayani melalui keterangan resminya di Jakarta yang dikutip Selasa (14/12).

Tak hanya itu, dalam rangka mendukung program pemerintah, pada 2022 BRI juga berkomitmen akan menyalurkan KPR subsidi hingga 60.000 unit. Sementara untuk penyaluran KPR non subsidi, menurut Handayani prosesnya juga dipermudah dengan adanya kecanggihan teknologi dan digitalisasi. Calon nasabah yang ingin mengajukan KPR pun tidak harus datang ke Kantor Cabang BRI, melainkan bisa melalui aplikasi BRISPOT.

KPR BCA masih tumbuh 6,5%

Sementara itu, untuk BCA hingga kuartal III-2021 masih mencatatkan pertumbuhan KPR sebesar 6,5 persen YoY menjadi Rp 95,07 Triliun.

Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA, Hera F. Haryn menjelaskan, jika dibandingkan dengan tahun 2020 lalu, penyaluran KPR BCA meningkat signifikan seiring dengan kondisi perekonomian Indonesia yang semakin membaik.

“(Hal itu) juga didukung kebijakan pemerintah yang dalam penanganan laju Covid-19 yang semakin terkendali dan program pemulihan ekonomi nasional, termasuk industri properti di dalamnya,” ungkap Hera kepada Fortune Indonesia, Selasa (14/12).

Ke depan, BCA optimis kondisi perekonomian semakin membaik dibandingkan tahun 2021 sehingga turut mendorong pertumbuhan industri properti di Indonesia.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M