Jakarta, FORTUNE - Beberapa bank telah mencatatkan pertumbuhan laba yang signifikan di Mei 2022. Raihan laba tersebut tentu ditopang oleh pendapatan bunga bersih di paruh pertama tahun 2022.
Sejumlah bank tersebut ialah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI), PT Bank CIMB Niaga Tbk. (CIMB Niaga) hingga PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BTN).
Tumbuh 65,3%, laba BNI capai Rp7,33 triliun
Bank berkode saham BBNI tercatat mampu membukukan laba bersih tahun berjalan senilai Rp7,33 triliun pada Mei 2022. Laba tersebut tumbuh 65,4 persen year on year (yoy) dibandingkan bulan yang sama tahun lalu di Rp4,43 triliun.
Menelisik publikasi laporan keuangan BNI, pertumbuhan laba sejalan dengan pendapatan bunga bersih yang meningkat. Di mana pendapatan bunga bersih BNI mencapai Rp16,26 triliun meningkat 3 persen (yoy). Sementara itu, beban operasional perusahaan pada Mei 2022 juga turun tajam 27,26 persen (yoy) menjadi Rp7,38 triliun.
Sedangkan untuk total aset BNI hingga Mei 2022 mencapai Rp880 triliun atau tumbuh 5,17 persen (yoy) dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp837 triliun.
Laba CIMB Niaga tumbuh 17,35%
CIMB Niaga dalam 5 bulan pertama 2022 mencatatkan laba tahun berjalan sebesar Rp1,94 triliun atau tumbuh 17,35 persen (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya Rp1,65 triliun.
Berdasarkan laporan keuangannya, bank dengan kode saham BNGA berhasil menekan beban operasional 15,38 persen (yoy) menjadi Rp2,64 triliun. Sejalan penurunan tersebut, pendapatan bunga bersih Bank CIMB Niaga turun tipis 1,9 persen (yoy) menjadi Rp5,14 triliun pada Mei 2022.
Dari sisi total aset di Mei 2022, CIMB Niaga membukukan aset Rp300 triliun atau tumbuh 9,09 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu di Rp275 triliun.
Tumbuh 49,16%, laba BTN capai Rp1,06 triliun
Sementara itu, BTN mencatatkan laba bersih tahun berjalan senilai Rp1,06 triliun di Mei 2022. Laba tersebut tumbuh 49,16 persen (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang Rp716 miliar.
BTN juga membukukan pertumbuhan pendapatan bunga bersih 25,95 persen (yoy) menjadi Rp5,9 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp4,68 triliun. Namun demikian, beban operasional juga meningkat 22,03 persen menjadi Rp4,53 triliun pada Mei 2022.