BNI Tebar Dividen Rp 2,72 triliun, Setara 25% dari Laba 

RUPST restui proses akuisisi Bank Mayora.

BNI Tebar Dividen Rp 2,72 triliun, Setara 25% dari Laba 
Direksi Bank BNI 2022, Dok Istimewa
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) Tahun Buku 2021 menyetujui pembagian dividen tunai sebesar 25 persen dari laba bersih atau setara Rp 2,72 triliun. 

Nilai tersebut dibagi atas komposisi saham, yakni milik Pemerintah yang sebesar 60 persen dan 40 persen saham publik. Dengan demikian, BNI menyetorkan dividen senilai Rp 1,63 triliun ke rekening Kas Umum Negara. Sementara itu, untuk kepemilikan saham publik senilai Rp 1,09 triliun akan diberikan kepada pemegang saham sesuai dengan porsi kepemilikannya masing-masing. 

"Dengan demikian, nilai dividen per lembar saham kali ini ditetapkan Rp 146, naik 3 kali lipat lebih dibanding dengan tahun lalu sebesar Rp 44," kata Direktur Utama BNI Royke Tumilaar melalui konfrensi video hasil RUPST BNI di Jakarta, Selasa (15/3). 
 

Laba ditahan BNI capai Rp8,17 triliun

Adapun, sebesar 75 persen dari laba bersih BNI senilai Rp 8,17 triliun akan digunakan sebagai saldo laba ditahan untuk pengembangan usaha berkelanjutan BNI ke depan. 

Royke Tumilaar menuturkan, perseroan telah mengambil sejumlah langkah, strategi dan kebijakan yang bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja di tengah kondisi yang cukup menantang ini. 

BNI resmi akuisisi Bank Mayora

Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini menuturkan bahwa RUPST juga menyetujui aksi korporasi perseroan untuk melakukan pengambilalihan saham PT Bank Mayora yang ringkasan rancangan pengambilalihannya telah kami sampaikan melalui keterbukaan publik pada tanggal 22 Januari 2022. 

"Harapannya semua berjalan lancar, sehingga seluruh persetujuan dan persyaratan terkait dengan rencana pengambilalihan dapat selesai pada akhir April atau awal Mei 2022.,”sebutnya. 

Di samping itu, RUPS juga menyetujui untuk mengalihkan secara keseluruhan saham hasil pembelian kembali (buyback) tahun 2021, yang disimpan sebagai saham tresuri (treasury stock) sebanyak 24.682.600  saham. Hal ini juga dalam rangka program kepemilikan saham bagi Karyawan dan Manajemen. 

Dia mengatakan, buyback ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kepemilikan saham BNI oleh karyawan dan manajemen. 

"Buyback tersebut merupakan bagian dari kelanjutan program kepemilikan saham karyawan dan manajemen atau Management Employee Stock Option Plan (MESOP)," jelas Novita.

BNI bidik pertumbuhan kredit 7%

Selain itu, Novita menyampaikan bahwa Rencana Bisnis Bank (RBB) Tahun 2022 telah disusun dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian yang cukup menantang baik domestik maupun global. 

“Dengan kondisi tersebut, maka kami memproyeksikan indikator kinerja Perseroan Tahun 2022 antara lain pertumbuhan kredit di kisaran 7 persen hingga 10 persen," kata Novita. 

Selain itu, pihaknya juga membidik Net Interest Margin di level 4,6 persen hingga 4,8 perse. Sementara itu, untuk cost of credit 2,0 persen sampai 2,3 persen.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Pialang Adalah: Pengertian, Tugas, dan Cara Kerjanya
Lima Anak Bernard Arnault Jadi Direksi, Penerus LVMH Diragukan
Daftar Produk Paling Laris Dibeli di Tokopedia dan Tiktok Saat Ramadan
Pelaku Usaha dan UMKM Kini Bisa Daftar Sertifikasi Halal Lewat Shopee
Rupiah Tertekan ke Rp16.217 per US$ Usai Data PDB AA Dirilis
Peluang Rebound IHSG Terbuka, Didukung Kebijakan Suku Bunga