Bos BCA Ungkap 2 Strategi Jitu Kembangkan Bank Digital

Transaksi digital semakin meningkat.

Bos BCA Ungkap 2 Strategi Jitu Kembangkan Bank Digital
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Tren pembentukan bank digital di Indonesia kian marak terlihat. Para pelaku industri perbankan seakan berlomba mengembangkan produk digital hingga membeli bank kecil untuk dibentuk menjadi bank digital seutuhnya. 

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) Jahja Setiaatmadja pun berpandangan, terdapat dua strategi utama yang harus dipenuhi agar bank digital bisa bertahan dan meraih keuntungan di tengah persaingan. 

"Bank digital diperlukan, kenapa? Karena ada suatu jenis market. Dan ada suatu generasi yang membutuhkan layanan yang khusus untuk mereka dan ini bisa diberikan oleh bank digital," kata Jahja dalam sebuah Webinar di Jakarta, (7/9). 

Seperti kita ketahui, Bank BCA telah fokus membangun bank digital melalui proses akusisi Bank Royal yang diubahnya menjadi BCA Digital pada November 2019 lalu. Tercatat, nilai akusisi bank tersebut mencapai Rp988 miliar.

Berusaha menjadi leader industri

Wikimedia

Jahja menambahkan, pelaku industri harus bisa memiliki optimisme agar menjadi pemimpin industri. Jahja juga mencontohkan, dari berbagai banyak pelaku bank digital maupun produk fintech dunia hanya beberapa nama yang dikenal luas. Sebut saja WeChat di Tiongkok, KakaoBank di Korea Selatan dan sebagainya. 

Dengan demikian, bank digital harus mampu bertahan dan beradaptasi agar mampu melewati persaingan industri. "Jadi, at the end of the day market akan memfilter siapa yang akan the leader of the market," kata Jahja.

Harus menjadi pilihan utama nasabah

Di sisi lain, perancangan produk juga harus dicermati dengan baik. Salah satu contohnya ialah produk kartu kredit. Jahja menyebut, setiap produk harus memiliki ciri khas tersendiri agar menjadi pilihan utama nasabah. 

"Nasabah bisa memiliki 20 kartu kredit, namun ada yang dipakai hanya kalau ada promo. Tapi ada juga yang dia pegang terus, artinya dia loyal customer," kata Jahja. 

86% transaksi BCA dilakukan di luar cabang

Jahja juga mengungkapkan, hingga saat ini 86,3 persen transaksi harian nasabah BCA telah dilakukan secara digital. Sementara itu, 13 persen lainnya dilakukan di ATM. Sedangkan sebanyak 0,7 persen saja transaksi nasabah yang dilayani di kantor cabang 

"BCA saat ini kami melayani 40 juta transaksi dalam sehari, 86,3 persen sudah di luar cabang," kata Jahja. 

Ia menambahkan, transaksi di kantor cabang kini lebih didominasi oleh transaksi kliring giro, penarikan deposito jumlah besar, dan lain-lain

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Saham Anjlok, Problem Starbucks Tak Hanya Aksi Boikot
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M