Cadangan Devisa RI Meningkat jadi US$146,9 miliar 

Penerimaan Pajak hingga Penarikan Utang topang Cadev RI

Cadangan Devisa RI Meningkat jadi US$146,9 miliar 
Shutterstock/Mezario
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa (Cadev) Indonesia pada akhir September 2021 sebesar US$146,9 miliar. 

Kepala Grup Departemen Komunikasi BI Muhamad Nur menjelaskan, posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 8,9 bulan impor atau 8,6 bulan impor. Selain itu, posisi cadev tersebut juga setara dengan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. 

"BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," kata Muhamad Nur melalui keterangan resminya di Jakarta  (7/10). 

Terus Meningkat

Muhamad Nur juga menjelaskan, angka Cadev RI terus mengalami peningkatan. Tercatat, Cadev RI akhir September 2021 meningkat 1,45 persen bila dibandingkan dengan posisi pada akhir Agustus 2021 sebesar US$144,8 miliar. 

Sementara itu, posisi Cadev Indonesia pada akhir Juli 2021 telah mencapai US$137,3 triliun. Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai Cadev RI akan terus meningkat dan mendukung ketahanan eksternal.

"Cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan," kata Ibrahim

Faktor Pendongkrak Cadev RI

BI menilai, peningkatan cadev lebih ditopang oleh penerimaan pajak hingga penarikan utang luar negeri Pemerintah. 

Berdasarkan laporan Kementerian Keuangan, pada Januari hingg Agustus 2021, realisasi penerimaan pajak mencapai Rp741,3 triliun atau tumbuh 9,5 persen secara year on Year (yoy). Realisasi tersebut baru mencapai 60,3 persen dari target. 

Pemerintah aktif menarik utang luar negeri

Seperti diketahui, Pemerintah Indonesia telah aktif melakukan penarukan utang. Di antaranya dengan menerbitkan dua surat utang dengan denominasi mata uang asing pada bulan lalu. 

Penerbitan dilakukan sebesar US$1,25 miliar. Surat utang obligasi yang dilepas terdiri atas dua seri, yakni penawarn kembali untuk seri RI0731 tenor 10 tahun dan kupon 2,15 persen . Kemudian penawaran kedua untuk seri RI0961 dengan tenor 40 tahun dengan kupon 3,2 persen.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M