CT Corp Kembangkan Allo Bank, Bagaimana Nasib Bisnis Bank Mega?

Bank Mega bakal jadi induk KUB Mega Corpora.

CT Corp Kembangkan Allo Bank, Bagaimana Nasib Bisnis Bank Mega?
Ilustrasi Bank Mega/Shuterstock Adansijav official
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta,FORTUNE - CT Corpora melalui Mega Corpora resmi mencaplok PT Allo Bank Indonesia Tbk atau Allo Bank (BBHI) untuk fokus mengarap bisnis bank digital.

Tak tanggung-tanggung, untuk memperkuat modal, Allo Bank juga telah menggelar aksi korporasi melalui penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMTED) atau rights issue senilai Rp 4,80 triliun. Aksi korporasi tersebut nantinya akan diserap 7 investor kakap yakni CT Corp, Grup Salim, Growtheum Capital Partners, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), Grab, Traveloka, hingga Carro.

Dalam grup Mega Corpora sendiri sebelumnya juga telah memiliki PT Bank Mega Tbk. dan Bank Mega Syariah. Lantas bagaimana dengan nasib bisnis Bank Mega kedepan?

Bank Mega bakal jadi induk KUB Mega Corpora

Menjawab hal tersebut, Chairman CT Corp Chairul Tanjung menyatakan, pihaknya bakal membentuk Kelompok Usaha Bank (KUB) dalam lingkup Mega Corpora. Di mana Bank Mega bakal menjadi induk dari KUB tersebut.

"Bank Allo tidak akan dimerger dengan Bank Mega. Bank di bawah Mega Corpora akan membentuk KUB," kata Chairul Tanjung di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Selasa (11/1).

Dalam aturannya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengizinkan konsolidasi perbankan melalui skema KUB. Di mana bank bermodal kecil minimal Rp1 triliun bisa menginduk pada satu bank besar.
 

Fokus digital, mobile banking Allo Bank bidik 10 juta pengguna

Di sisi lain, Allo Bank diarahkan untuk fokus menggaet nasabah baru melalui aplikasi mobile banking yang bakal di rilis Maret tahun ini.

Saat ini kata CT panggilan akrab Chairul Tanjung, mobile banking Allo Bank sedang tahap uji coba. Uji coba tersebut dilaksanakan pada lebih dari 43 ribu orang. Jika semua berjalan baik, uji coba ini akan diperluas ke 200 ribu orang.

Bank yang dulunya bernama Bank Harda Internasional ini bahkan ditargetkan mampu menggaet 10 juta nasabah dalam satu tahun.“Tentu nantinya akan terus bertambah, ultimatenya Allo Bank itu adalah 50 juta customer,” tambah CT.

Bank Mega masih mencatatkan kinerja positif

Hingga kuartal III-2021, Bank Mega masih membukukan laba senilai Rp 2,53 triliun. Raihan tersebut tumbuh kuat 43 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp1,76 triliun. Tak hanya itu, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) Bank Mega juga naik 12,5 persen (YoY) menjadi sebesar Rp 85,83 triliun.

Dengan demikian, pada periode kuartal III-2021 total aset Bank Mega juga masih mengalami kenaikan sebesar 15,3 persen menjadi Rp 119,77 triliun bila dibandingkan periode yang sama 2020 senilai Rp 103,82 triliun.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M