Jakarta, FORTUNE - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatat total dana kelolaan investasi di BCA telah melampaui Rp130 triliun pada Desember 2022. Nilai tersebut naik 58 persen secara year on year (yoy).
EVP Wealth Management BCA Ugahary Yovvy Chandra menjelaskan, peningkatan tersebut sejalan dengan makin tingginya jumlah investor di Indonesia.
"Memperhatikan peningkatan kebutuhan investasi nasabah, kami terus melakukan inovasi untuk mempermudah nasabah dalam berinvestasi di platform kami," kata Yovvy melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Jumat (3/3).
Investor pasar modal RI naik 300% selama 3 tahun
Iklim investasi di Indonesia secara mengejutkan memperoleh imbas positif selama pandemi mendera seluruh dunia. Hal tersebut tercermin dari jumlah investor di pasar modal Indonesia tumbuh lebih dari 300 persen selama periode 2020 sampai 2022. Sepanjang periode tersebut, investor Reksa Dana memiliki pertumbuhan paling eksponensial dengan kenaikan lebih dari 400 persen.
Sejalan dengan tren positif itu, BCA menjadi salah satu perbankan nasional yang dilirik masyarakat untuk berinvestasi. Hal ini terlihat dari dana kelolaan investasi di BCA yang tumbuh 242 persen sepanjang 2020.
Kini layanan Welma BCA terintegrasi di myBCA
Ia menambahkan, untuk semakin memudahkan nasabah, layanan investasi telah diintegrasikan seluruhnya di aplikasi myBCA termasuk fitur Welma di dalamnya.
Selain bertransaksi perbankan, nasabah juga memperoleh kemudahan dalam berinvestasi, mulai dari pendaftaran SID (Single Investor Identification), transaksi investasi, update market secara rutin. Bahkan kedepannya akan ada alert dari produk investasi akan jatuh tempo secara personalized.
"Jika sebelumnya ada 2 aplikasi, yaitu Welma dan myBCA, kini baik investasi maupun transaksi perbankan dapat diakses secara mudah dalam satu genggaman tangan di aplikasi myBCA," imbuh Yovvy dalam sebuah acara di BCA Expoversary 2023, ICE BSD, Tangerang.
Berkenaan dengan minat investor yang semakin besar, Yovvy juga menyampaikan beberapa rekomendasi khususnya kepada investor pemula agar tak salah mengambil langkah saat berinvestasi. Beberapa rekomendasinya seperti mencari tahu lebih banyak informasi mengenai produk investasi yang akan dibeli sebelum memutuskan berinvestasi, alokasi investasi, melakukan diversifikasi, konsisten & disiplin dalam berinvestasi.