Dapat Porsi KUR Rp12,5 Triliun, BSI Fokus ke Ekosistem Halal

Sebanyak 3.700 petani Jawa Barat siap go digital.

Dapat Porsi KUR Rp12,5 Triliun, BSI Fokus ke Ekosistem Halal
ShutterStock/Farzand01
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mendapat amanah oleh Pemerintah untuk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) syariah senilai Rp12,5 triliun di tahun 2022. 

Dengan target tersebut, BSI terus fokus menyalurkan KUR ke ekosistem halal value change hingga ke petani lokal. Oleh karena itu, BSI  berkolaborasi dengan Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM). 

Dengan adanya kesepakatan pengembangan ekosistem halal ini, BSI ambil peran dalam proses pendampingan dan pembiayaan KUR berbasis syariah bagi petani lokal untuk dapat mengembangkan usahanya. 

Sebanyak 3.700 petani Jawa Barat siap go digital

Wakil Direktur Utama 1 BSI Ngatari menjelaskan, pada sisi pembiayaan, pihaknya akan berpedoman sesuai syariah untuk diversifikasi alat-alat pertanian modern sehingga hasilnya dapat optimal dengan proses yang efektif. 

“Untuk daerah Jawa Barat sendiri, ada lebih dari 3.700 petani yang siap kami dukung untuk go digital sehingga kedepannya para petani ini dapat naik kelas dalam hal ekonomi serta memperluas lapangan kerja baru di daerahnya," kata Ngatari melalui keterangan resmi di Jakarta, Selasa (22/3). 

Komitmen ini menandai keseriusan BSI untuk terus mendorong kemajuan ekonomi di segmen pembiayaan KUR Syariah, setelah sebelumnya BSI tengah menggandeng berbagai institusi baik pemerintah, e-commerce maupun pesantren. 

Pesantren ambil peran dalam pendampingan KUR

Ngatari menjelaskan, pesantren Al Ittifaq Bandung dipilih sebagai pesantren yang nantinya akan berperan sebagai monitoring program. Tak hanya itu, pesantren juga berperan sebagai standby buyer untuk proses pemasaran hingga proses pendampingan kepada petani lokal agar hasil tani terus berjalan. 

Tentu hal ini sejalan dengan nilai-nilai ekonomi syariah yang terus membangun kapasitas ekonomi dari sisi finansial, spiritual dan sosial, salah satunya melalui pesantren.

Wapres: Pesantren jadi motor penggerak ekonomi umat

Dalam kesempatan itu, Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin juga berharap pesantren bisa menjadi tempat transformasi ekonomi masyarakat dan motor penggerak ekonomi umat. “Ini yang kita harapkan. Jadi dia menjadi semacam dinamo yang bisa menggerakkan kehidupan ekonomi masyarakat,” pesannya. 

Selain itu, Wapres juga menekankan bahwa digitalisasi dalam pertanian perlu diadopsi untuk mengembangkan berbagai inovasi pertanian berbasis teknologi. "Ketika berbicara tentang korporasi pertanian maka bentuknya adalah pertanian modern yang tidak lepas dari penerapan digitalisasi pertanian berbasis internet," terangnya. 

Oleh karena itu, Ma'ruf meyakini bahwa penerapan digitasilasi pada sektor pertanian akan semakin dibutuhkan. Menurutnya, hal ini selain dapat meningkatkan produktivitas dan profitabilitas, juga bermanfaat dalam mengatasi masalah lingkungan dan pengaruh perubahan iklim yang sangat memengaruhi produk pertanian seperti degradasi tanah, erosi, cuaca ekstrem, kekeringan, dan sebagainya.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp17 Triliun, Ini Jadwalnya
Microsoft Umumkan Investasi Rp27 Triliun di Indonesia
Laba PTRO Q1-2024 Amblas 94,4% Jadi US$163 Ribu, Ini Penyebabnya
Waspada IHSG Balik Arah ke Zona Merah Pascalibur
Laba Q1-2024 PTBA Menyusut 31,9 Persen Menjadi Rp790,9 Miliar
Laba Q1-2024 Antam Tergerus 85,66 Persen Menjadi Rp238,37 Miliar