DBS Group Ramal Ekonomi RI di 2023 Tumbuh 5%, Ini Penopangnya

Suku bunga acuan BI diprediksi capai 5,75% di akhir 2022.

DBS Group Ramal Ekonomi RI di 2023 Tumbuh 5%, Ini Penopangnya
Foto Ilustrasi Bank DBS/Dokumen Istimewa
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - DBS Group memperkirakan Produk Domestik Bruto (PDB) atau pertumbuhan ekonomi RI mampu tembus 5 persen di tahun 2023. 

Dalam laporan bertajuk Indonesia Outlook 2023, DBS melihat komponen ekonomi RI telah kembali ke tingkat pra-pandemi. Tak hanya itu, ekonomi RI juga mendapat manfaat dari pertemuan berbagai katalis menguntungkan. 

"Indonesia sebagai pasar negara berkembang terbesar keenam berdasarkan PDB, membuat kemajuan berarti dalam menarik investasi asing dan mengubah orientasinya menjadi pemain komoditas bernilai tambah, basis konsumen digital besar," tulis laporan yang dikutip di Jakarta, Jumat (9/12).

Harga komoditas diprediksi bakal kembali normal

ilustrasi komoditas pertanian (unsplash.com/ Julian Hanslmaier)

Selain itu, permintaan domestik juga diperkirakan akan kembali normal. DBS juga memperkirakan dampak kenaikan harga komoditas yang akan mengurangi pengangguran, dan pemulihan sektor jasa, termasuk pariwisata, untuk mendukung daya beli rumah tangga. 

"Upah minimum akan dinaikkan hingga 10% pada 2023, setelah dua tahun naik di bawah 2 persen dan mungkin akan tetap tinggi pada 2024, tahun pemilihan umum," tulis laporan tersebut. 

Meski sebagian besar kelompok komoditas turun dari tingkat tertingginya pada paruh kedua 2022, namun DBS memperkirakan harga berbagai komoditas ini akan kembali normal pada 2023, namun tidak kembali ke tingkat sebelum pandemi. 

Kredit akan tetap kuat

ilustrasi kartu kredit (pexels.com/dokumen instimewa)

Sementara itu, sentimen bisnis juga diprediksi tetap kuat. Hal tersebut tercermin dari pertumbuhan kredit yang terus berlanjut secara kuat. 

Hal ini didukung oleh likuiditas rupiah cukup saat rasio pinjaman terhadap simpanan berkisar di 81 hingga 82 persen di bawah tingkat sebelum pandemi dan biaya pinjaman belum mencerminkan kenaikan suku bunga. 

"Perdagangan barang berjalan sangat baik sepanjang 2022 berkat kenaikan harga minyak sawit, bijih besi, batu bara, dan nikel. Dengan surplus perdagangan dalam sepuluh bulan pertama tahun ini naik 50 persen secara tahunan," tulis laporan.

Suku bunga acuan BI diprediksi capai 5,75% di akhir 2022

Ilustrasi Bank Indonesia dalam Uang/Shutterstock E.S Nugraha

DBS menilai, kenaikan tajam harga BBM bersubsidi membuat inflasi utama melampaui target inflasi, yang sebesar 2 persen hinhg 4 persen pada paruh kedua 2022. 

Namun demikian, untuk paruh pertama 2023, DBS Group Research memperkirakan angka inflasi akan lebih tinggi namun demikian, pada paruh kedua 2023 inflasi RI akan menurun akibat dapak dari kenaikan suku bunga. 

"BI diperkirakan akan menaikkan suku bunga untuk terakhir kali menjadi 5,75 persen, serta mendukung mata uang," tulis laporan.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Pialang Adalah: Pengertian, Tugas, dan Cara Kerjanya
Lima Anak Bernard Arnault Jadi Direksi, Penerus LVMH Diragukan
Daftar Produk Paling Laris Dibeli di Tokopedia dan Tiktok Saat Ramadan
Pelaku Usaha dan UMKM Kini Bisa Daftar Sertifikasi Halal Lewat Shopee
Rupiah Tertekan ke Rp16.217 per US$ Usai Data PDB AA Dirilis
Peluang Rebound IHSG Terbuka, Didukung Kebijakan Suku Bunga