Di Hadapan Investor AS, Wimboh Pamerkan Stabilitas Sektor Keuangan RI

Perolehan dana IPO tembus Rp19,21 triliun.

Di Hadapan Investor AS, Wimboh Pamerkan Stabilitas Sektor Keuangan RI
Wimboh Santoso, Ketua Dewan Komisioner OJK. (ANTARA/Nurdiyansyah)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta,FORTUNE- Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso, menyampaikan besarnya potensi investasi di Indonesia dalam forum “The Indonesia B20 Roadshow: Indonesia-US Business Forum”. Forum tersebut dilaksanakan di Kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia, New York, Amerika Serikat (AS) akhir pekan ini. 

Di hadapan pebisnis dan para tokoh ekonomi AS, dia memanerkan sektor jasa keuangan Indonesia yang tetap stabil di tengah kondisi pandemi Covid-19.  

Dijelaskan Wimboh, laju intermediasi sektor perbankan terus meningkat dan per Februari sudah tumbuh 6,3 persen yoy dengan risiko yang terkendali terlihat dari data NPL gross 3,1 persen. 

Industri Perbankan Indonesia juga menunjukkan ketahanan yang konsisten dengan tingkat Capital Adequacy Ratio (CAR) saat ini sebesar 25,8 persen. 

"Angka (CAR) di atas 20 persen ini konsisten terus meski melewati masa pandemi, dan bahkan terus membaik. Hal ini menunjukkan perbankan Indonesia sangat aman menghadapi potensi risiko di masa depan,” kata Wimboh dalan keterangan resmi di Jakarta, Minggu (24/4). 

Perolehan dana IPO tembus Rp19,21 triliun

Selain itu, menurutnya kinerja di sektor Pasar Modal juga terus menunjukan tren positif. 

Hal tersebut tecermin dari IHSG pada 14 April 2022 yang telah mencapai 7.235,53 atau tumbuh 9,94 persen (ytd) dan mencapai rekor tertinggi sepanjang masa. 

Perolehan dana juga terus mencerminkan optimisme pasar dengan 18 Initial Public Offerings (IPO) sepanjang tahun 2022 dengan nilai Rp19,21 triliun. 

OJK klaim IKNB tetap stabil

Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) juga stabil dan kuat. Tercatat Risk Based Capital (RBC) pada asuransi jiwa dan asuransi umum dan reasuransi terjaga dengan baik masing-masing pada 535,7 persen dan 323,1 persen. 

Pertumbuhan pembiayaan dari perusahaan pembiayaan juga membaik, tumbuh sebesar 2,43 persen (yoy). Sementara untuk Non Performing-Finance (NPF) perusahaan pembiayaan juga stabil pada 3,25 persen. 

Data kinerja industri jasa keuangan yang positif itu menurut Wimboh merupakan informasi yang bermanfaat bagi para calon investor asing yang ingin berinvestasi di perusahaan-perusahaan jasa keuangan. 

Indonesia miliki potensi investasi

Ditambahkan Wimboh, Indonesia memiliki potensi investasi yang sangat menarik karena didukung jumlah populasi penduduk 274 juta yang sebagian besarnya berusia produktif. 

“Dalam ekonomi digital, Indonesia akan menjadi nomor satu di Asia Tenggara, saya percaya itu. Saya rasa kontribusi transaksi pada tahun 2025 diperkirakan dapat mencapai US$124 miliar. Dan kami memiliki 17.000 pulau, kami adalah pusat sumber daya alam,” katanya. 

Dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan, Wimboh menjelaskan bahwa OJK telah mengeluarkan sejumlah kebijakan di bidang green economy, antara lain menerbitkan dokumen Taksonomi Hijau yang akan menjadi panduan aktivitas ekonomi yang melindungi lingkungan hidup dan perubahan iklim.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Maret 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

17 Film Termahal di Dunia, Memiliki Nilai yang Fantastis
Ada Modus Bobol Akun Bank via WhatsApp, Begini Cara Mitigasinya
Bea Cukai Kembali Jadi Samsak Kritik Warganet, Ini Respons Sri Mulyani
Rumah Tapak Diminati, Grup Lippo (LPCK) Raup Marketing Sales Rp325 M
Bahlil: Apple Belum Tindak Lanjuti Investasi di Indonesia
Stanchart: Kemenangan Prabowo Tak Serta Merta Tingkatkan Investasi