Industri Keuangan Membaik, OJK Prediksi Kredit Tumbuh 7,5% pada 2022

Penghimpunan dana pasar modal diprediksi meningkat Rp175 T.

Industri Keuangan Membaik, OJK Prediksi Kredit Tumbuh 7,5% pada 2022
Wimboh Santoso dalam Pertemuan Tahunan IJK 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta,FORTUNE - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso  optimistis kinerja industri jasa keuangan pada tahun 2022 akan semakin membaik yang didorong stabilitas sektor keuangan yang terjaga. 

Wimboh bahkan optimis pertumbuhan kredit perbankan masih tetap positif pada kisaran 7,5 persen ± 1 persen. “Dan untuk Dana Pihak Ketiga akan tumbuh di rentang 10  persen plus minus 1 persen, kata Wimboh dalam Pertemuan Tahunan Lembaga Jasa Keuangan di Jakarta, Kamis (20/1). 

Penghimpunan dana pasar modal diprediksi meningkat Rp175 triliun

OJK juga memperkirakan penghimpunan dana di pasar modal akan meningkat di  kisaran Rp125 triliun hingga Rp175 triliun. 

Wimbohpun menyatakan, kondisi pasar modal hingga akhir tahun 2021 telah pulih kembali seperti pada level sebelum masa  pandemi. Hal tersebut ditunjukkan dengan IHSG yang sudah mencapai 6.693 pada tanggal 14  Januari 2022. 

Angka ini jauh di atas IHSG pada masa pandemi Covid-19 dimulai pada  2 Maret 2020, yakni 5.361,25. Capaian indeks ini merupakan peringkat ke-3 terbaik  di Asia.  

Aset perusahaan asuransi diperkirakan bakal terus tumbuh

Aset  perusahaan asuransi jiwa serta aset perusahaan asuransi umum dan reasuransi juga diperkirakan tumbuh 4,66 persen dan 3,14 persen. Sementara, pertumbuhan aset  dana pensiun akan mencapai 6,47 persen. 

Menurut Wimboh, proyeksi optimis itu didorong kondisi perekonomian dan sektor jasa  keuangan yang terus membaik didukung keberhasilan penanganan Covid-19 yang dilakukan Pemerintah. 

Lima kebijakan prioritas OJK

Untuk mencapai proyeksi tersebut, OJK menetapkan lima kebijakan prioritas di 2022  yang ditujukan untuk terus memperkuat stabilitas sektor jasa keuangan dan  mendorong pemulihan ekonomi nasional. 

Kebijakan tersebut di antaranya ialah memberikan insentif bersama untuk mendorong pembiayaan kepada sektor  komoditas sesuai prioritas Pemerintah. Seperti kendaraan Bermotor Listrik  Berbasis Baterai (KBL BB) dari hulu sampai hilir. Serta stimulus lanjutan untuk  mendorong kredit ke sektor properti.  

Selain itu, OJK juga akan menyiapkan sektor keuangan menghadapi normalisasi kebijakan di negara maju  dan domestik. OJK juga telah menyusun skema pembiayaan yang berkelanjutan di industri jasa keuangan. 

Wimboh menambahkan, oihaknya juga terus memperluas akses keuangan kepada masyarakat khususnya UMKM untuk  mencapai target penyaluran kredit UMKM sebesar 30 persen pada 2024. Dan terakhir Memperkuat kebijakan transformasi digital di sektor jasa keuangan agar sejalan  dengan pengembangan ekosistem ekonomi digital.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Daftar BRImo Secara Online Tanpa ke Bank, Ini Panduannya
Cara Cek Sertifikat Tanah secara Online, Tak Usah Pergi ke BPN
Jumlah Negara di Dunia Berdasarkan Keanggotaan PBB
Erick Thohir Buka Kemungkinan Bawa Kasus Indofarma ke Jalur Hukum
Daftar Emiten Buyback Saham per Mei 2024, Big Caps!
Pabrik BATA Purwakarta Tutup, Asosiasi: Pasar Domestik Menantang