Ingin Ajukan KUR? Ini Tips Mudah dan Aman agar Disetujui

Pengajuan KUR harus perhatikan kredit score hingga dokumen.

Ingin Ajukan KUR? Ini Tips Mudah dan Aman agar Disetujui
Ilustri UMKM/ Shuterstock Andri Wahyudi
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta,FORTUNE - Bagi pelaku usaha khususnya UMKM, Kredit Usaha Rakyat (KUR) menjadi salah satu opsi pembiayaan untuk mengembangkan bisnis. 

Pemerintahpun fokus untuk memberikan stimulus kebijakan dengan perpanjangan subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai 3 perse sampai bulan Juni 2022. Tak hanya itu, Pemerintah juga menggenjot bank untuk  meningkatkan target porsi UMKM yang mencapai 30 persen secara nasional pada 2024. 

Yohanes Arts Abimanyu, Direktur Utama PEFINDO Biro Kredit Idscore berharap  para pelaku usaha dapat memanfaatkan kebijakan tersebut  untuk membantu meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi negara di tahun ini.  

“Bagi pelaku usaha skala UMKM sangat penting untuk mereka mulai memiliki data kredit dan kredit skor yang baik agar proses pengajuan KUR berjalan mulus," kata Yohanes melalui keterangan resmi di Jakarta, Selasa (1/2). 

Saat ini, UMKM bisa menerima KUR mikro dengan pinjaman hingga Rp100 juta tanpa jaminan. Dengan berbagai penambahan subsidi dan plafon oleh Pemerintah, maka pagu anggaran KUR 2022 akan naik dari Rp285 triliun menjadi Rp358 triliun. 

Cara dan persyaratan mengajukan KUR setiap perbankan dan lembaga pembiayaan memang relatif berbeda, tetapi ada satu hal yang diperhatikan oleh setiap kreditur, yaitu tingkat kelayakan debitur dalam mengajukan kredit, termasuk pengajuan KUR. Agar mudah, lancar, dan aman, ini empat tips jitu pengajuan KUR.

1. Memiliki bisnis yang beroperasi minimal 6 bulan

Menjual ide bisnis saja tidak cukup untuk mengajukan KUR, karena pihak kreditur harus memastikan bahwa pinjaman yang dialokasikan tepat sasaran.

Karena itu, persyaratan umum bagi beberapa bank penyalur kredit UMKM adalah calon debitur memiliki usaha produktif yang sudah berjalan minimal enam bulan. Hal ini menunjukkan konsistensi calon debitur dalam menjalankan usahanya dan mengatur arus kas, yang dapat meningkatkan kepercayaan kreditur dalam menyalurkan pinjaman.

2. Sesuaikan jumlah pinjaman dengan rencana bisnis

Sebelum mengajukan KUR, lakukan perhitungan terkait proyeksi pertumbuhan bisnis di tahun ini. Pelaku usaha juga bisa menyesuaikan plafon pengajuan dana KUR dengan pertumbuhan di tahun sebelumnya sebagai tolok ukur. Dengan memiliki rencana bisnis yang terukur, maka pinjaman KUR yang didapat dapat digunakan dengan lebih bijak dan terarah. 

Umumnya untuk UMKM, terdapat dua KUR yang dapat dijadikan pilihan, yaitu KUR mikro dan KUR retail. Besar pinjaman KUR mikro relatif tergantung pemberi pinjaman, biasanya berkisar plafon kreditnya dari Rp10 juta sampai Rp100 juta. 

Bahkan, untuk KUR super mikro dengan maksimal Rp10 juta, tidak diperlukan agunan karena ada jaminan dari pemerintah. Adapun KUR pekerja migran Indonesia (PMI) alias TKI, plafonnya naik hingga Rp100 juta dari semula Rp25 juta. Sedangkan KUR retail cocok untuk bisnis yang sudah mencapai skala menengah, dengan limit pinjaman mencapai angka Rp 500 juta. 

3. Memiliki riwayat kredit yang baik

Mengajukan pinjaman untuk kebutuhan bisnis dapat menjadi keputusan yang menantang dan cukup berisiko bagi beberapa orang. Karena itu, agar pengajuan jadi lebih aman dan minim risiko, pelaku usaha dapat mulai memeriksa tingkat kelayakan sebagai calon debitur dengan mengecek kredit score. 

Ini dapat membantu pelaku usaha mengetahui tingkat kelayakan kredit sebelum mengajukan KUR dan mengukur seberapa besar peluang pinjaman disetujui. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengecek kredit score dan laporan riwayat kredit adalah menggunakan MyIdScore.

4. Lengkapi dokumen yang diperlukan

Setelah memastikan kelayakan mengajukan KUR melalui MyIdScore, kreditur lebih memprioritaskan pengajuan KUR dengan data paling lengkap dan akurat. Apabila dokumen yang dilampirkan tidak lengkap dan tidak valid, pengajuan KUR bisa langsung ditolak karena tidak memenuhi syarat.

Umumnya, dokumen yang diperlukan adalah dokumen pribadi dan dokumen mengenai legalitas usaha, seperti E-KTP dan Surat Izin Usaha atau Keterangan Usaha. Selain itu, biasanya juga diperlukan dokumen jaminan dan NPWP khusus bagi yang mengajukan pinjaman di atas Rp 50 juta, dan juga surat nikah jika sudah berkeluarga.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Saham Anjlok, Problem Starbucks Tak Hanya Aksi Boikot
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M