Ingin Punya Apartemen? Ini Empat Metode Pembayarannya

Empat metode ini bisa dilakukan untuk membeli apartemen.

Ingin Punya Apartemen? Ini Empat Metode Pembayarannya
Ilustrasi apartemen di Jakarta. Shutterstock/CAHYADI SUGI
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Salah satu alasan orang lebih memilih tinggal di apartemen karena privasi dan suasananya yang cenderung lebih tenang. Selain itu, kebanyakan pengembang memilih lokasi strategis yang dekat dengan fasilitas umum untuk mendirikan apartemen.

Jadi, bisa dikatakan, banyak keuntungan yang bisa diperoleh konsumen dengan membeli hunian berupa apartemen. Mulai dari sistem keamanannya, hingga ketersediaan fasilitas pendukung yang lengkap. 

Namun, membeli properti butuh biaya besar sehingga harus dipikirkan dengan matang. Sebelum membeli properti, pertimbangkan properti apa yang dibutuhkan dan di mana lokasi yang diinginkan. Selain itu, ketahui pula bagaimana cara atau metode pembayarannya. Berikut ini empat metode pembayaran apartemen yang bisa Anda gunakan untuk membeli properti. 

Setidaknya, ada empat metode pembayaran unit apartemen yang bisa Anda pilih sesuai kondisi keuangan. Simak ulasan lengkapnya berikut ini.

1. Tunai atau hard cash

Ilustrasi tumpukan uang tunai/Antarafoto Muhammad Adimaja/YU

Metode Metode semacam ini mengharuskan calon pembeli untuk menyiapkan dana dengan nominal sesuai harga apartemen tersebut. Untuk kemudian digunakan sebagai pembayaran dalam sekali transaksi.

Namun memang, metode ini bisa dikatakan paling menguntungkan. Pasalnya, sebagai Anda tidak akan mengeluarkan dana lebih untuk biaya lain-lain, seperti bunga saat membeli secara kredit. Sementara, jika menggunakan metode pembayaran lainnya akan dikenakan beban bunga yang bervariasi, mulai dari 5 persen. Selisih harga tersebut, bisa Anda gunakan untuk membeli kebutuhan lainnya, seperti perabot elektronik, hingga furniture rumah yang lain.

2. Cash installment atau tunai bertahap

(Regent Jakarta/Ihg.com)

Sistem pembayaran ini memungkinkan calon pembeli membeli apartemen secara tunai dengan pembayaran secara bertahap.

Seperti diketahui, terdapat beberapa pilihan metode pembayaran tunai bertahap. Biasanya memiliki tenor yang bervariasi antara 12 bulan hingga 48 bulan sesuai kesepakatan dan dibayarkan langsung ke pihak developer. Dengan jangka waktu pelunasan pembayaran yang cukup lama, metode ini memberikan keuntungan pada calon pembeli. 

3. KPA atau kredit pemilikan apartemen

ilustrasi rumah (unsplash.com/Tierra Mallorca)

Fasilitas kredit ini diberikan pihak bank kepada calon pembeli yang ingin memiliki hunian unit apartemen. Nantinya, calon pembeli diwajibkan membayar cicilan dengan nominal tertentu sesuai masa kredit tersebut. Biasanya, metode pembayaran ini mewajibkan calon pembeli untuk membayar DP (down payment) alias uang muka terlebih dulu, mulai dari 20 persen dari harga hunian yang dipilih.

Adapun bunga yang diterapkan untuk fasilitas KPA cukup beragam, seperti bunga fixed atau bunga floating. Kebanyakan bank biasanya mengkombinasikan kedua jenis bunga tersebut, misalnya di tiga tahun pertama diterapkan bunga fixed dan tahun-tahun selanjutnya dengan bunga floating. Bunga fixed artinya bunga yang diterapkan nilainya sama dan tidak berubah selama jangka waktu tersebut. Sementara, bunga floating akan selalu berubah-ubah sesuai pasar, sehingga besarannya tidak bisa diprediksi.

4. Kredit balloon payment

ilustrasi rumah (unsplash.com/Towfiqu Barbhuiya)

Metode ini memungkinkan calon pembeli mendapatkan keringanan pembayaran cicilan selama periode awal kredit. Namun, pembayaran cicilannya akan semakin memberatkan secara nominal selama periode akhir pelunasan. Metode pembayaran semacam ini tentu memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. 

Memiliki hunian atau apartemen merupakan impian sebagian orang. Namun, untuk memiliki unit apartemen juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Karena itu, pertimbangkan dengan masak-masak sebelum akhirnya Anda menjatuhkan pilihan, termasuk metode pembayarannya cash atau kredit.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M