Jaga Kepercayaan, Wapres Minta Asuransi Lakukan Strategi Ini

Wapres tekankan aspek perlindungan pemegang polis.

Jaga Kepercayaan, Wapres Minta Asuransi Lakukan Strategi Ini
Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam Peluncuran Allianz Syariah/Dok Setwapres
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta,FORTUNE- Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin meminta pelaku industri asuransi menjaga eksistensi industri dan kepercayaan dari masyarakat. 

Menurutnya,  industri asurasi harus berpijak pada fakta terkait beragam risiko yang harus dikelola secara bijak. Asuransi hadir sebagai instrumen agar individu dan entitas dapat mengelola atau mentransfer sebagian risikonya ke perusahaan asuransi. 

“Oleh karena itu, industri asuransi merupakan bisnis kepercayaan yang keberadaannya sangat esensial, baik bagi keberlangsungan dan perlindungan risiko individu, maupun entitas bisnis di mana pun,” tutur Ma’ruf Amin dalam sambutannya saat meresmikan PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia (Allianz Syariah), di Grand Ballroom, Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Kamis Sore (16/11). 

Kondisi itu juga berlaku bagi asuransi syariah. Sebagai bagian dari industri asuransi, Ma'ruf, asuransi syariah membawa kemaslahatan besar bagi umat karena pengelolaan risikonya dibangun di atas prinsip kebersamaan sesuai dengan nilai-nilai syariah. 

“Prinsip keadilan dan keberlanjutan, serta distribusi risiko dan keuntungan yang relatif berimbang, juga merupakan keunggulan kompetitif asuransi syariah yang mesti ditonjolkan,” katanya.

Ini strategi yang perlu disiapkan industri asuransi 

Ilustrasi Asuransi/Dok. unsplash.com/@vladdeep

Mantan ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini juga memaparkan strategi yang perlu dijalankan industri asuransi secara umum guna memenuhi ekspektasi dan menjaga kepercayaan publik di tengah tantangan yang kian kompleks. 

Pertama, Wapres pelaku industri diminta memegang dan menjalankan prinsip tata kelola yang baik dalam dunia perasuransian.  

“Pastikan tata kelola industri dan perusahaan asuransi tetap dalam koridor regulasi otoritas yang berlaku. Inovasi produk-produk baru asuransi perlu didorong, tetapi tetap dilaporkan dan berizin resmi dari otoritas,” kata Ma'ruf.  

Ia juga menekankan aspek kejujuran, di mana keterbukaan, akuntabilitas, dan perlindungan pemegang polis perlu diiutamakan. “Kedua, pastikan aspek kehati-hatian tetap dijaga dalam pengelolaan risiko,” ujar Wapres. 

Menurutnya, dalam perekonomian global yang diliputi ketidakpastian, masyarakat perlu memperhitungkan dengan ekstra cermat dalam menentukan investasi aset. Oleh karenanya, ia mengimbau masyarakat menghindari aset-aset berisiko tinggi dan pastikan kesehatan keuangan perusahaan asuransi tetap terjaga. 

“Lakukan pengelolaan keuangan perusahaan secara efisien dan saksama, namun tetap lincah dan adaptif terhadap perkembangan dan kebutuhan masyarakat,” pintanya.

Ia juga menekankan,  industri asuransi tetap menjamin dan melindungi data pribadi nasabah guna mencegah penyalahgunaannya. Ia menerangkan, kejahatan siber global telah memunculkan kerugian yang sangat besar bagi masyarakat dan negara. 

Sebagaimana data International Monetary Fund (IMF), sebut Wapres, kerugian rata-rata tahunan akibat serangan siber yang dialami sektor keuangan global mencapai lebih dari Rp1.400 triliun.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Ekspor Nonmigas April 2024: Logam Mulia Turun, Nikel Naik
Ini Tips Kelola Keuangan Untuk Pasturi yang LDR Antar Negara
Dibayangi Risiko Geopolitik,Ekonomi RI Diprediksi Tumbuh 5,06% di 2024
Riset East Ventures: Kesenjangan Digital RI Turun Meski Spread Naik
Impor Barang Konsumsi Januari-April 2024 Melesat 12,55%, Ini Pemicunya
Ketahui Apa Bedanya Imigrasi dan Bea Cukai, Jangan Keliru!