Kebutuhan Uang Tunai Ramadan dan Lebaran Diprediksi Rp175,3 Triliun

Peredaran uang kartal masih tumbuh 12,49% di Febuari 2022.

Kebutuhan Uang Tunai Ramadan dan Lebaran Diprediksi Rp175,3 Triliun
Ilustrasi Pembayaran Tunai/Shutterstock Yusnizam Yusof
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Bank Indonesia (BI) memprediksi kebutuhan uang tunai selama momen Ramadan hingga Lebaran Idul Fitri tahun ini akan mencapai Rp175,3 triliun. Angka kebutuhan tersebut naik 13,4 persen bila dibandingkan dengan 2021. 

Deputi Gubernur BI Aida S Budiman menjelaskan, proyeksi kebutuhan tersebut dinilai dari asumsi makro dan tren realisasi dalam beberapa tahun terakhir. 

"Kemudian juga tren realisasi selama historical, termasuk program pemerintah seperti pencairan bansos tunai," kata Aida dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Kamis (17/3). 

Selain itu, bank sentral juga telah menyiapkan sejumlah strategi agar pendistribusian uang tunai di sejumlah daerah berjalan dengan lancar. 

Tiga strategi distribusi uang tunai

Pada strategi pertama, Aida memastikan pendistribusian dana tunai akan dilakukan sebelum memasuki bulan suci Ramadan. Distribusi akan dilakukan ke seluruh wilayah Indonesia, khususnya di luar Jawa. 

"Ini langkah-langkah yang dilakukan supaya ketersediaan uang rupiah terjaga," kata Aida. 

Kedua, BI akan terus menyelenggarakan program edukasi cinta bangga rupiah. Meski demikian, BI akan tetap memperhatikan protokol kesehatan dalam menyelenggarakan program tersebut. Ketiga, ekspedisi rupiah berdaulat di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Hal ini akan dilakukan di 18 pulau dan 16 provinsi. 

Uang kartal masih tumbuh 12,49%

BI juga mencatat, Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) pada Februari 2022 masih meningkat 12,49 persen year on year (yoy) atay mencapai Rp881,5 triliun. 

Dengan demikian, likuiditas perekonomian juga tetap longgar, tercermin pada uang beredar dalam arti sempit (M1) tumbuh sebesar 18,3 persen (you) terutama didukung oleh berlanjutnya peningkatan kredit perbankan dan ekspansi fiskal. 

Transaksi ATM perbankan masih tumbuh 2,88%

Selain itu, di tengah tren digitalisasi, nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debet, dan kartu kredit masih mengalami pertumbuhan 2,88 persen (yoy) menjadi Rp596,2 triliun.  

Meski demikian, tak dapat dipungkiri bahwa nilai transaksi digital banking meningkat cukup tajam sebesar 46,53 persen (yoy) menjadi Rp3.732,8 triliun.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra Otoparts Bagi Dividen Rp828 Miliar, Simak Jadwalnya
IKN Menjadi Target Inovasi yang Seksi bagi Investor Luar Negeri
Pemerintah Sudah Tarik Utang Rp104,7 Triliun Hingga 31 Maret 2024
Museum Benteng Vredeburg Lakukan Revitalisasi Senilai Rp50 Miliar
Pemerintah Realisasikan Rp220 T Untuk 4 Anggaran Prioritas di Q1 2024
ERAL Kolaborasi dengan DJI dan Fujifilm di Kampanye Motion Creativity