Kredit dan DPK Bank Tumbuh Melambat di Januari 2023

Sedikit naik, NPL capai 2,59%.

Kredit dan DPK Bank Tumbuh Melambat di Januari 2023
Ilustrasi Kredit/Bing.com
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan kredit dan Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan tumbuh melambat pada Januari 2023. Kredit perbankan pada Januari 2023 mencapai Rp6.310,88 triliun, tumbuh sebesar 10,53 persen yoy atau melambat dibandingkan dengan posisi Desember 2022 yang tumbuh 11,35 persen (yoy). 

"Secara month to month (mtm), nominal kredit perbankan Januari 2023 turun 1,75 persen  atau turun sebesar Rp112,68 triliun, yang merupakan siklus yang terjadi pada awal tahun," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Selasa (28/2). 

Meski demikian, penguatan kredit awal tahun tersebut utamanya ditopang oleh kredit investasi dan kredit modal kerja yang masing-masing tumbuh sebesar 12,61 persen (yoy) dan 10,03 persen (yoy). 

DPK tumbuh 8,03%

Ilustrasi tumpukan uang tunai/Antarafoto Muhammad Adimaja/YU

Sementara itu, DPK perbankan pada Januari 2023 tercatat mencapai Rp7.953,8 triliun, tumbuh sebesar 8,03 persen (yoy). Pertumbuhan tersebut melambat dibandingkan posisi Desember 2022 yang tumbuh 9,01 persen (yoy). 

Dian menyebut, secara mtm, DPK Januari 2023 turun 2,45 persen atau turun sebesar Rp199,77 triliun. Meski demikian, pertumbuhan giro tercatat sebagai main driver DPK di awal tahun. 

Kondisi tersebut membuat likuiditas industri perbankan di awal 2023 masih di atas threshold dengan rasio-rasio likuditas yang terjaga. Rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/DPK (AL/DPK) pada Januari 2023 masing-masing tercatat sebesar 129,64 persen. Posisi itu jauh di atas ambang batas ketentuan masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen. 

Sedikit membengkak, NPL capai 2,59%

Ilustrasi Debt Collector/ Shutterstock Andrey Povpov

Di sisi lain, risiko kredit di awal 2023 sedikit membemgkak dengan rasio NPL net perbankan sebesar 0,76 persen atau sedikit lebih tinggi dibandigkan posisi Desember 2022 sebesar 0,71 persen. Sementara itu, NPL gross juga membengkak menjadi 2,59 persen, naik dibandingkan posisi Desember 2022 sebesar 2,44 persen. 

Di sisi lain, kredit restrukturisasi Covid-19 pada Januari 2023 terus mencatatkan penurunan menjadi Rp435,74 triliun. Nilai tersebut turun dibandingkan posisi Desember 2022 senilai Rp469,15 triliun. Dengan demikian, jumlah debitur yang masih melakukan restrukturisasi kredit juga menurun menjadi 2,02 juta nasabah dari 2,27 juta di Desember 2022.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus tapi Iuran Tetap Beda, Seperti Apa?
TDS 3 in Jakarta: NCT Dream, Sebuah Ikon Pertumbuhan
IBM Indonesia Ungkap Fungsi WatsonX Bagi Digitalisasi Sektor Keuangan
Ulang Tahun ke-22, Starbucks Indonesia Donasi Rp5 Miliar ke Gaza
Perkuat Ekosistem Kuliner Jepang, J Trust Gandeng Kushikatsu Daruma
Saat Bos Starbucks Bicara Persaingan dengan Brand Kopi Lokal