LPS Naikan Suku Bunga Simpanan Rupiah Bank Umum jadi 4%

Suku bunga pasar alami kenaikan.

LPS Naikan Suku Bunga Simpanan Rupiah Bank Umum jadi 4%
Konferensi Pers Penetapan Tingkat Bunga Penjaminan LPS
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Rapat Dewan Komisioner (RDK) Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memutuskan untuk menaikkan Tingkat Bunga Penjaminan (TBP) masing-masing sebesar 25 basis poin (bps). Dengan demikian, TBP simpanan Rupiah di Bank Umum menjadi 4 persen. 

Sedangkan untuk TBP simpanan dalam bentuk valuta asing (valas) di Bank Umum menjadi 2 persen dan untuk TBP simpanan rupiah di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) mencapai 6,50 persen. Tingkat bunga penjaminan tersebut akan berlaku untuk periode 1 Febuari 2023 sampai dengan 31 Mei 2023. 

“LPS terus memantau pergerakan suku bunga simpanan perbankan nasional,” kata Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa melalui konferensi video di Jakarta,  Kamis (26/1).

Suku bunga pasar alami kenaikan

Ilustrasi Teller Bank Peserta LPS/ANTARA/Raisan Al Farisi

Purbaya menjelaskan, suku bunga simpanan di pasar masih menunjukan peningkatan terutama untuk simpanan valas yang bergerak cepat di awal tahun 2023 ini. Untuk suku bunga pasar (SPB) rupiah tercatat naik 11 bps jadi 2,95 persen. 

"Suku bunga pasar simpanan valas juga terpantau naik sebesar 11 bps menjadi 1,48 persen,” jelas Purbaya. 

Menurutnya, kondisi tersebut terjadi Sebagai dampak ekspektasi dari kenaikan suku bunga kebijakan The Fed. Apalagi suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) juga sudah mulai merangkak naik menjadi 4,5 persen.

Kondisi perbankan masih stabil

Ilustrasi Bank

Selain itu, LPS memandang faktor ketahanan perbankan nasional masih terjaga dengaan permodalan dan likuiditas yang masih memadai pada akhir 2022 dan awal 2023. 

Hal itu tercermin dari kinerja pertumbuhan kredit bank umum juga terus melanjutkan pemulihan. Tercatat, pada Dedember 2022 kredit perbankan tumbuh sebesar 11,35 persen (yoy). Sementara itu, pertumbuhan DPK sebesar 9,01 persen. 

"Pemulihan kinerja tersenut diikuti pengelolaan kredit yang baik dengan rasio gross NPL terkendali di level 2,44 persen," pungkas Purbaya.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Membuat Akun PayPal dengan Mudah, Tanpa Kartu Kredit!
UOB Sediakan Kartu Kredit Khusus Wanita, Miliki Nasabah 70 ribu
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus tapi Iuran Tetap Beda, Seperti Apa?
IBM Indonesia Ungkap Fungsi WatsonX Bagi Digitalisasi Sektor Keuangan
Survei BI: Tren Harga Rumah Tapak Masih Naik di Awal 2024
Saksi Sidang Kasus Korupsi Tol MBZ Sebut Mutu Beton Tak Sesuai SNI