LPS: Tren Penurunan Suku Bunga Kredit dan Simpanan Masih Berlangsung 

DPK hingga kredit bank tumbuh seimbang.

LPS: Tren Penurunan Suku Bunga Kredit dan Simpanan Masih Berlangsung 
Ilustrasi Teller Bank Peserta LPS/ANTARA/Raisan Al Farisi
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan, tren penurunan suku bunga masih terus berlangsung hingga pertengahan tahun. 

Jika melihat 15 bulan terakhir sejak Februari 2021 hingga Mei 2022, suku bunga deposito 1 dan 3 bulan terpantau masih mengalami penurunan seiring dengan kebijakan penurunan tingkat bunga penjaminan. Meski demikian Purbaya menyebut penurunan bunga semakin melambat. 

Hal tersebut menurutnya turut berkontribusi dalam penurunan cost of fund perbankan, sehingga mendukung penurunan suku bunga kredit. 

“Tren penurunan tingkat bunga penjaminan ini sejalan dengan tren penurunan suku bunga acuan bank sentral. Dalam kebijakannya, LPS terus bersinergi dengan bank sentral selaku otoritas kebijakan moneter untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional," kata Purbaya melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis (9/6).
 

DPK hingga kredit bank tumbuh seimbang

Sementara itu, seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian, industri perbankan pun terus menunjukkan performa yang sangat meyakinkan. 

Purbaya menyatakan, hal tersebut didukung oleh permodalan yang solid dan likuiditas yang ample. Tercatat, per April 2022, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh sebesar 10,11 persen secara Year on Year (YoY )dan kredit tumbuh sebesar 9,10 persen (YoY). 

"Perkembangan likuiditas yang tetap longgar memberikan ruang yang cukup bagi perbankan untuk mengelola biaya dana atau suku bunga simpanan di level yang rendah,” jelas Purbaya.

Lewati pandemi, permodalan bank tetap solid

Purbaya menambahkan, permodalan perbankan selama pandemi hingga saat ini juga dinilai masih solid dengan rasio CAR per April 2022 mencapai 24,32 persen. 

Sementara itu untuk gross NPL juga terus menunjukkan perbaikan bila dibandingkan dengan kondisi di masa pandemi yang sempat mengalami kenaikan di atas 3 persen. Tercatat, per April 2022, gross NPL berada di level 3,00 persen. 

“Kondisi fundamental perbankan yang kuat tersebut tidak lepas dari sinergi di dalam KSSK dalam menciptakan bauran kebijakan yang menjaga industri perbankan tetap stabil,” tambahnya.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra Otoparts Bagi Dividen Rp828 Miliar, Simak Jadwalnya
IKN Menjadi Target Inovasi yang Seksi bagi Investor Luar Negeri
Pemerintah Sudah Tarik Utang Rp104,7 Triliun Hingga 31 Maret 2024
Museum Benteng Vredeburg Lakukan Revitalisasi Senilai Rp50 Miliar
Pemerintah Realisasikan Rp220 T Untuk 4 Anggaran Prioritas di Q1 2024
ERAL Kolaborasi dengan DJI dan Fujifilm di Kampanye Motion Creativity