OCBC NISP Incar Pertumbuhan Double Digit pada Bisnis Corporate Banking

Ada 3 sektor unggulan yang diyakini masih cemerlang.

OCBC NISP Incar Pertumbuhan Double Digit pada Bisnis Corporate Banking
Ilustrasi OCBC NISP/ farzand01 / Shutterstock.com
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Bank OCBC NISP (OCBC NISP) optimis membidik pertumbuhan double digit untuk segmen bisnis corporate banking miliknya. 

Hal tersebut diungkapkan oleh Head Cash Management Division Bank OCBC NISP, Amran Setiawan saat diskusi media di Jakarta, Kamis (5/1). Dirinya menyebutkan, meski dibayangi sejumlah tantangan, namun pihaknya tetap optimis dalam menjalani bisnis. 

"Pasti sebelum pandemi kenaikannya semua single digit walau achievement bisa double digit. Tetapi kalau target optimis bisa double digit (tahun ini)," kata Amran.

Ini 3 sektor unggulan yang diyakini masih cemerlang

Kegiatan logistik di Pelabuhan Kuala Tanjung. (kikt.co.id)

Amran juga mengungkapkan, terdapat tiga sektor yang masih cemerlang di tahun 2023 ini yakni logistik, kesehatan hingga pendidikan. 

Menurutnya, bisnis korporasi logistik masih akan tetap tumbuh di tahun kelinci air saat ini. Apalagi, biaya logistik dari luar negeri ke Indonesia masih terbilang mahal dan dapat dimanfaatkan potensinya oleh korporasi. 

Amran juga menyatakan, saat ini OCBC NISP menjadi salah satu bank swasta yang tergabung dalam National Logistic Ecosystem (NLE) bersama bank plat merah lainnya.

OCBC NISP ungkap tantangan bisnis korporasi banking di 2023

Ilustrasi Bank

Meski sejumlah bisnis masih cukup menjanjikan, namun bisnis bank saat ini masih dibayangi oleh sejumlah tantangan. Tantangan pertama lanjut Amran ialah kenaikan suku bunga acuan di sejumlah negara termasuk Bank Indonesia (BI). Suku bunga acuan BI sendiri hingga akhir 2022 telah mencapai level 5,5 persen.

"Sehingga bank bank saling melirik posisi (bunga) saat ini mengenai kredit yang di oper," kata Amran. 

Tantangan kedua ialah minat masyarakat untuk menabung sedikit terkikis lantaran ekspansi bisnis yang sedang meningkat pasca pandemi. Masyarakat juga dinilai lebih tertarik untuk menanamkan dananya ke investasi yang menjanjikan return yang lebih tinggi. 

"Artinya untuk menggalang dana masyarskat butuh kreatifitas dan butuh terobosan," pungkas Amran.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Mengenal Proses Screening Interview dan Tahapannya
Cara Mengaktifkan eSIM di iPhone dan Cara Menggunakannya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
Perusahaan AS Akan Bangun PLTN Pertama Indonesia Senilai Rp17 Triliun
SMF Akui Kenaikan BI Rate Belum Berdampak ke Bunga KPR Bersubsidi
Digempur Sentimen Negatif, Laba Barito Pacific Tergerus 61,9 Persen