Pelunasan KPR Lebih Cepat jadi Lebih Untung? Ini Faktanya

Pelunasan KPR lebih cepat juga memberikan kerugian.

Pelunasan KPR Lebih Cepat jadi Lebih Untung? Ini Faktanya
Ilustrasi KPR Perumahan/ Shuterstock Gungpri
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Pelunasan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah sebuah hal yang penting bagi setiap orang yang telah memiliki cicilan. Pelunasan KPR ini memiliki dua opsi, yaitu pelunasan tepat waktu dan pelunasan dipercepat.

Pelunasan tepat waktu mengacu pada pembayaran cicilan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dalam perjanjian kredit. Sementara pelunasan dipercepat mengacu pada pembayaran cicilan lebih cepat dari jadwal yang telah ditentukan. 

Pelunasan KPR dipercepat adalah proses di mana seseorang membayar cicilan KPR lebih cepat dari jadwal yang telah ditentukan. Dalam hal ini, orang tersebut akan membayar lebih banyak dari jumlah cicilan yang seharusnya dibayarkan dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Ini dilakukan untuk mengurangi masa tenor dan total bunga yang harus dibayar.

Manfaat dari pelunasan KPR dipercepat

Ilustrasi Akad KPR/ Dok. BTN

Dalam melunasi KPR lebih cepat, kita bisa mendapatkan sejumlah manfaat, antara lain sebagai berikut:

1. Menghemat bunga yang harus dibayarkan

Dalam pelunasan KPR dipercepat, seseorang akan membayar cicilan lebih cepat dari jadwal yang telah ditentukan. Hal ini akan membuat total bunga yang harus dibayarkan menjadi lebih sedikit, karena semakin cepat cicilan dibayarkan maka semakin sedikit pula bunga yang diperlukan.

2. Mengurangi masa tenor

Dengan melakukan pelunasan KPR dipercepat, nasabah dapat mengurangi masa tenor kredit yang harus dilakukan. Semakin cepat cicilan dibayarkan, maka semakin cepat pula seseorang akan bebas dari kewajiban pembayaran cicilan KPR.

3. Membebaskan dari beban hutang

Dengan membayar cicilan KPR lebih cepat dari jadwal yang telah ditentukan, seseorang dapat membebaskan diri dari beban hutang lebih cepat. Ini dapat memberikan kebebasan finansial dan memungkinkan untuk melakukan investasi lain atau melakukan perencanaan keuangan yang lebih baik di masa depan.

Kerugian pelunasan KPR dipercepat

Shutterstock/Elle Aon

Banyak orang yang memilih untuk mempercepat pelunasan KPR mereka. Namun, apakah pelunasan KPR dipercepat juga memiliki sejumlah kerugian, antara lain sebagai berikut. 

1. Biaya lebih tinggi pada awalnya

Meskipun Anda akan menghemat uang dalam jangka panjang, pelunasan KPR dipercepat dapat memerlukan biaya yang lebih tinggi pada awalnya. Hal ini disebabkan karena Anda akan membayar lebih banyak dari yang dijadwalkan setiap bulan.

2. Hilangnya fleksibilitas

Dengan melakukan pelunasan KPR dipercepat, nasabah akan mengunci keperluan penggunaan uang untuk membiayai rumah. Hal ini menyebabkan Anda tidak memiliki uang untuk hal-hal lain seperti investasi atau dana darurat.

3. Tidak selalu menguntungkan

Pelunasan KPR dipercepat tidak selalu menguntungkan. Anda mungkin menghemat lebih banyak uang dengan menempatkan uang Anda pada investasi yang menghasilkan bunga yang lebih tinggi.

4. Denda atau penalti

Setiap bank umumnya akan memberikan denda atau penalti jika ada pembeli rumah yang melakukan pelunasan KPR sebelum masa tenor berakhir. Dan hal itu jelas akan menjadi kerugian tersendiri bagi si pembeli. Apalagi besaran penaltinya akan ditentukan oleh persentase dari sisa KPR yang akan dilunasi. Dengan persentase 1-3 persen, itu membuat pembeli rumah yang melunasi KPR harus rela mengeluarkan uang lebih dari jutaan hingga puluhan juta.

Oleh karena itu, keputusan untuk membayar KPR lebih cepat tergantung keperluan dan kebutuhan dari masing-masing nasabah. Dengan demikian, diharapkan masyarakat bisa bijak untuk membayar pelunasan KPR tersebut.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Cara Daftar OpenSea dengan Mudah, Lakukan 6 Langkah Ini
11 Bahasa Tertua di Dunia, Ada yang Masih Digunakan
GoTo Lepas GoTo Logistics, Bagaimana Nasib GoSend?
BTPN Syariah Bukukan Laba Rp264 miliar di Kuartal I-2024
Microsoft Umumkan Investasi Rp27 Triliun di Indonesia
Bisnis Otomotif dan Alat Berat Lesu, Laba Bersih Astra Turun 14,3%