Pembiayaan BCA Syariah Capai Rp6,2 Triliun, Ini Sasarannya

BCA Syariah bukukan laba sebelum pajak Rp107,5 miliar.

Pembiayaan BCA Syariah Capai Rp6,2 Triliun, Ini Sasarannya
Ilustrasi BCA Syariah/Shutterstock Farzand01
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – PT. Bank BCA Syariah (BCA Syariah) mencatatkan penyaluran pembiayaan senilai Rp6,2 triliun hingga akhir 2021. Pencapaian tersebut masih tumbuh sebesar 12,2 persen secara tahunan (yoy). 

Direktur BCA Syariah Pranata menjelaskan, dalam melaksanakan fungsi intermediasi, pembiayaan BCA Syariah masih didominasi sektor produktif diantaranya sektor industri pengolahan, perdagangan dan proyek-proyek infrastruktur strategis pemerintah.  

"Tahun ini BCA Syariah akan fokus meningkatkan pembiayaan konsumer BCA Syariah," kata Pranata melalui keterangan resmi di Jakarta, Senin (14/3). 

Dirinya menambahkan, portofolio pembiayaan UMKM telah memenuhi ketentuan Regulator dengan komposisi sebesar 22,78 persen dari total pembiayaan 2021. Sementara pembiayaan konsumer memberikan kontribusi sebesar 3,4 persen. 

Sementara itu, kualitas pembiayaan BCA Syariah masih terjaga pada level yang sehat dengan Non-Performing Financing (NPF) Gross tercatat sebesar 1,13 persen dan NPF Net sebesar 0,01 persen.
 

Aset BCA Syariah capai Rp10,6 triliun

Sementara itu, hingga Desember 2021, Aset BCA Syariah tumbuh 9,5 persen yoy menjadi Rp10,6 triliun, bila dibandingkan Desember 2020 yang tercatat sebesar Rp9,7 triliun. 

"Peningkatan Aset BCA Syariah di 2021 diantaranya didukung oleh pertumbuhan DPK baik dari tabungan, giro dan deposito," kata Pranata. Tercatat DPK BCA Syariah mencapai Rp7,7 triliun, atau meningkat 12,1 persen (yoy) dibandingkan Desember 2020. 

Pranata menjelaskan, produk Tabungan BCA Syariah tumbuh 56 persen yoy sehingga memperkuat komposisi dana murah (CASA) yang tumbuh 36,4 persen (yoy) mencapai sebesar Rp2,6 triliun. 

"Peningkatan DPK menandakan tumbuhnya kepercayaan masyarakat untuk menempatkan dana di BCA Syariah," kata Pranata.

Bukukan laba sebelum pajak Rp107,5 miliar

Presiden Direktur BCA Syariah Yuli Melati Suryaningrum menambahkan, dengan pengolaan aset yang baik turut mendorong profitabiltas perusahaan. 

Untuk laba sebelum pajak (Profit Before Tax) BCA Syariah di 2021 tercatat senilai Rp107,5 miliar, meningkat 16,1 persen yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp92,6 miliar.  

Pertumbuhan transaksi perbankan elektronik miliknya juga terus tumbuh seiring dengan kebutuhan masyarakat melakukan kegiatan perbankan di tengah pandemi. 

Tercatat, pengguna mobile banking BCA Syariah Mobile meningkat 63,8 persen secara tahunan menjadi 78 ribu pengguna. BCA Syariah terus meningkatkan sinergi dengan BCA sebagai entitas induk untuk peningkatan fitur-fitur transaksi e-channel yang bisa dinikmati oleh nasabah.  

Pembiayaan berkelanjutan BCA Syariah capai Rp1,9 triliun

Dalam upaya mendukung keuangan berkelanjutan, BCA Syariah juga mencatatkan penyaluran pembiayaan pada Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KUB) senilai Rp1,9 triliun atau setara 31,9 persen dari total portofolio pembiayaan di 2021. 

Dirinya menjelaskan, pada tahun ini sudah ada 7 sektor KUB yang telah memperoleh pembiayaan BCA Syariah. "Bersamaan dengan itu, pengembangan kapasitas SDM juga terus menjadi konsentrasi kami untuk meningkatkan pemahaman terhadap keuangan berkelanjutan di seluruh lini organisasi," tutup Yuli.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Mengenal Proses Screening Interview dan Tahapannya
Cara Mengaktifkan eSIM di iPhone dan Cara Menggunakannya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
Perusahaan AS Akan Bangun PLTN Pertama Indonesia Senilai Rp17 Triliun
SMF Akui Kenaikan BI Rate Belum Berdampak ke Bunga KPR Bersubsidi
Digempur Sentimen Negatif, Laba Barito Pacific Tergerus 61,9 Persen