Pendapatan Premi Asuransi Jiwa Capai Rp202,93 Triliun pada 2021

Aset industri asuransi jiwa capai Rp602 triliun.

Pendapatan Premi Asuransi Jiwa Capai Rp202,93 Triliun pada 2021
Ilustrasi Asuransi Jiwa/Shutterstock
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatatkan pendapatan premi industri asuransi jiwa senilai  Rp202,93 triliun di akhir tahun 2021. Raihan tersebut tumbuh 8,2 persen bila dibandingkan dengan tahun 2020 senilai Rp187,59 triliun. 

Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menjelaskan, pertumbuhan tersebut terjadi seiring dengan bangkitnya aktivitas ekonomi masyarakat. "Meningkatnya kesadaran masyarakat akan asuransi jiwa telah berkontribusi mendorong pendapatan asuransi," kata Budi melalui konfrensi video di Jakarta, Rabu (9/3). 

Total pendapatan asuransi jiwa tumbuh 11,9%

Dari sisi total pendapatan, industri asuransi jiwa mampu tumbuh 11,9 persen yang mencapai Rp241,17 triliun di akhir 2021. 

Budi menyatakan, pencapaian tersebut seiring dengan perekonomian nasional yang mulai pulih dan tumbuh 5,02 persen di 2021. Meski demikian, menurutnya industri harus tetap selalu mengantisipasi perkembangan ekonomi nasional.

Aset industri asuransi jiwa capai Rp602 triliun

Seiring dengan kinerja positif industri asuransi jiwa, total aset seluruh anggota AAJI pada 58 perusahaan mencapai Rp602 triliun atau tumbuh 5,5 persen (yoy). "Ini mengindikasikan membaiknya kondisi pasar keuangan setelah Covid-19 selama tahun 2020," kata Budi. 

Budi menyebut, pada tahun 2020 lalu total aset industri mencapai Rp570,6 triliun atau sempat turun tipis 3,1 persen bila dibandingkan dengan tahun 2019 akibat meningkatnya kasus Covid-19.

Nilai investasi asuransi sumbang pertumbuhan ekonomi

Budi menambahkan, industri asuransi jiwa juga telah berkontribusi mendukung perekonomian nasional dengan kegiatan investasinya.  

Menurutnya, industri asuransi jiwa telah mendukung berbagai agenda penting pemerintah di beberapa sektor pembangunan lewat dana kelolan yang diarahkan di berbagai instrumen investasi.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M