Serapan Anggaran Daerah untuk Simpanan BPD Terkontraksi Hingga -1,6%

Simpanan Nasabah perbankan tumbuh 10,2% mencapai Rp7.388 T.

Serapan Anggaran Daerah untuk Simpanan BPD Terkontraksi Hingga -1,6%
Proses Pembayaran Klaim Likuidasi Bank/ Dok. LPS
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat, nominal simpanan nasabah di perbankan telah mencapai Rp 7.388 triliun pada November 2021. Nilai tersebut meningkat 10,2 persen secara tahunan (year-on-year). 

Berdasarkan data Distribusi Simpanan Bank Umum per 31 November 2021 tersebut juga tercatat, nominal simpanan nasabah di Bank Pembangunan Daerah (BPD) masih terkontraksi hingga minus 1,6 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). 

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menjelaskan, terkontraksinya simpanan nasabah di BPD merupakan hal yang musiman terjadi setiap akhir tahun. 

"Ini merupakan pola musiman yang wajar, mengingat di akhir tahun Pemerintah Daerah (Pemda) yang merupakan nasabah utama BPD biasanya gencar mendorong penyerapan anggarannya sehingga menurunkan simpanan," kata Purbaya kepada Fortune Indonesia di Jakarta, Senin (10/1). 

Pola musiman ini lanjut Purbaya, juga terjadi di tahun-tahun sebelumnya. Di mana pada bulan November 2020 misalnya, simpanan BPD tercatat tumbuh minus 3,4 persen (mtm). 

Pertumbuhan simpanan bank swasta nasional paling tinggi

Berdasarkan kepemilikannya, Bank Swasta Asing mencatarkan pertumbuhan positif tertinggi di 2 persen (mtm) atau lebih baik dibandingkan dengan BPD. Nilai simpanan nasabah di bank swasta nasional tercatat mencapai Rp3.175 triliun. Sedangkan nominal simpanan di BPD mencapai Rp711 triliun. 

Sedangkan untuk simpanan Bank BUMN, hanya mencapai Rp3.084 triliun atau hanya tumbuh 0,9 persen secara bulanan.

Simpanan nasabah di atas Rp5 miliar tumbuh 16,4%

Berdasarkan tiering nominal, kategori simpanan di atas  Rp 5 miliar mencatat pertumbuhan tertinggi, yakni 16,4 persen secara tahunan (year-on-year/YoY). Simpanan nasabah kaya raya tersebut berjumlah 119.219 rekening dengan nilai Rp 3.781 triliun.  

Sementara itu, untuk kategori simpanan kecil di bawah Rp 100 juta tercatat juga masih meningkat 3,1 persen (YoY) dengan nilai simpanan Rp 957 triliun. 

Pertumbuhan DPK diperkirakan tetap kuat di 2022

Pada tahun 2022, LPS memperkirakan Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan akan terus tumbuh positif. Pihaknya memprediksi pertumbuhan DPK akan berada pada rentang pertumbuhan 8,5 persen hingga 9,4 persen secara year-on-year (yoy). 

Optimisme tersebut menurut Purbaya sejalan dengan pemulihan ekonomi nasional yang terus berlangsung dan terjaganya kepercayaan masyarakat pada industri perbankan nasional,

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Maret 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

17 Film Termahal di Dunia, Memiliki Nilai yang Fantastis
Rumah Tapak Diminati, Grup Lippo (LPCK) Raup Marketing Sales Rp325 M
Bea Cukai Kembali Jadi Samsak Kritik Warganet, Ini Respons Sri Mulyani
Ada Modus Bobol Akun Bank via WhatsApp, Begini Cara Mitigasinya
Melonjak 109%, Bank Raya Kantongi Laba Rp9,16 Miliar
Stanchart: Kemenangan Prabowo Tak Serta Merta Tingkatkan Investasi