Pertumbuhan Kredit Tumbuh Melambat 0,3%, Ini Analisa BI 

Perlambatan terjadi pada kredit korporasi dan perorangan

Pertumbuhan Kredit Tumbuh Melambat 0,3%, Ini Analisa BI 
Shutterstock/Mezario
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE- Bank Indonesia (BI) mencatat kredit perbankan pada Juli 2021 mencapai Rp5.554,4 triliun atau tumbuh melambat 0,3 persen Year on Year (yoy) sedikit lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya 0,4 persen (yoy). 

Berdasarkan data analisis Perkembangan Uang Beredar (M2) BI periode Juli 2021, perlambatan kredit terutama terjadi pada debitur perorangan, di tengah kredit korporasi yang masih terkontraksi. 

“Kredit kepada perorangan tumbuh melambat di Juli 2021 menjadi sebesar 4,2 persen (yoy) dari sebelumnya 4,3 persen (yoy). Sementara kredit kepada korporasi masih mencatat pertumbuhan negatif (-2,5 persen, yoy) pada Juli 2021,” jelas Kepala Departemen Komunikasi Direktur Eksekutif BI Erwin Haryono pada keterangan resminya di Jakarta (25/8).

Kredit investasi terkontraksi

Dok. Shutterstock/Ktasimar

Dalam analisa tersebut tercatat, berdasarkan jenis penggunaan, perkembangan penyaluran kredit pada Juli 2021 dipengaruhi oleh penurunan penyaluran Kredit Investasi (KI), ditengah akselerasi penyaluran Kredit Modal Kerja (KMK) dan Kredit Konsumsi (KK). 

"Kredit Investasi menunjukkan kontraksi yang lebih dalam sebesar -1,7 persen (yoy) pada Juli 2021, dari sebesar -0,8 persen (yoy) pada bulan sebelumnya," tulis laporan tersebut. 

Kontraksi lanjutan pada kredit investasi sendiri disebabkan oleh kredit pada sektor industri Pengolahan serta sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran (PHR). KI pada sektor Industri pengolahan pada Juli 2021 terkontraksi -0,5 persen (yoy) berbalik arah dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh positif 0,4 persen yoy. Hal ini terjadi khususnya pada industri logam dasar besi dan baja di Banten dan DKI Jakarta. 

Di sisi lain, KMK dan KK menjadi penahan perlambatan laju pertumbuhan kredit yang lebih rendah. KMK tumbuh meningkat, dari positif 0,1 persen (yoy) pada Juni 2021 menjadi 0,2 persen (yoy) pada Juli 2021, terutama di sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan serta sektor PHR. KMK Sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan pada Juli 2021 tercatat 13,7 persen (yoy) lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya 11,7 persen (yoy). 

Peningkatan terutama terjadi pada KMK perkebunan kelapa sawit. Sementara itu, KMK sektor PHR tumbuh meningkat sebesar 3,7 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Juni 2021 sebesar 2,19 persen (yoy). Hal itu terutama bersumber dari peningkatan realisasi kredit KMK sub sektor perdagangan eceran berbagai macam barang yang cidominasi makanan, minuman dan tembakau. 

Sementara itu, pertumbuhan Kredit Konsumsi (KK) terakselerasi, dari 1,9 persen (yoy) pada bulan Juni 2021 menjadi 2,3 persen (yoy) di Juli 2021 disebabkan oleh perbaikan penyaluran kredit KPR dan kredit multiguna. 

Kredit sektor properti

Shutterstock_FarknotArchitect

BI mencatat, penyaluran kredit sektor properti pada Juli 2021 tumbuh 4,9 persen (yoy) atau melambat dibandingkan Juni 2021 5,3 persen, (yoy) terutama pada kredit konstruksi dan kredit real estate. Kredit konstruksi juga melambat dari 5,3 persen (yoy) menjadi 4,6 persen  (yoy) pada Juli 2021, terutama pada kredit untuk konstruksi perumahan sederhana di DKI Jakarta dan Jawa Barat. 

Selanjutnya, kredit real estate tercatat tumbuh negatif sebesar 1,6 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan -0,5 persen (yoy) pada Juni 2021, terutama kredit real estate gedung perbelanjaan (mal, plaza DKI Jakarta dan Sulawes Utara). 

Di sisi lain, KPR/KPA kembali mengalani peningkatan, dari 2,9 persen (yoy) pada Juni 2021 menjadi 4 persen (yoy) pada Juli 2021, terutama didorong oleh peningkatan KPR tipe di atas 70. 

Kredit UMKM

Shuterstock/Trisnoandcompany

Penyaluran kredit kepada UMKM pada Juli 2021 tumbuh sebesar 1,8 persen (yoy), sedikit lebih rendah dar bulan sebelumnya yang tercatat 1,9 persen (yoy). Perkembangan tersebut sejalan dengan perlarmbatan kredit skala menengah. 

Kredit usaha menengah menunjukkan perlambatan sebesar 6,2 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 8,8 persen (yoy). Sementara itu, kredit skala mikro dan skala kecil tercatat tumbuh membaik. Kredit skala kecil tercatat tumbuh 16,4 persen (yoy), meningkat dibandingkan 15,4 persen (yoy) pada bulan Juni 2021 

Sedangkan kredit skala mikro terkontraksi sebesar -24,1 persen (yoy) pada Juli 2021, membaik dibandingkan kontraksi bulan sebelumnya -25,6 persen (yoy). Berdasarkan jenis penggunaan perlambatan disebabkan oleh penurunan penyaluran kredit investasi ditengah akselerasi kredit modal kerja.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M