Potensi Digital Banking capai Rp50 Kuadriliun, Bank Siap Ambil Bagian

Volume transaksi digital banking BRI tumbuh 249,5 persen 

Potensi Digital Banking capai Rp50 Kuadriliun, Bank Siap Ambil Bagian
Ilustrasi Digital Banking. (ShutterStock/PopTika)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Bank Indonesia (BI) mencatat nilai transaksi digital banking di sepanjang 2021 mencapai Rp39.84 triliun. Nilai tersebut tumbuh signifikan sebesar 45,64 persen secara Year on Year (yoy). 

Gubernur BI Perry Warjiyo bahkan memprediksi nilai digital banking bisa mendekati Rp50 kuadriliun hingga akhir 2022. "Digital banking diproyeksikan tumbuh 24,83 persen secara yoy mencapai Rp49.733,8 triliun untuk tahun 2022," ungkap Perry saat konfrensi pers Rapat Dewan Gubernur periode Januari 2021, (20/1). 

Menanggapi hal tersebut, perbankan tentu tak mau ketinggalan. Bank bersiap melengkapi fitur mereka untuk menggarap potensi tersebut.

Volume transaksi digital banking BRI tumbuh 249,5 persen

Dalam mengantisipasi antusiasme masyarakat untuk bertransaksi, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) terus memperkuat infrastruktur digital mereka. 

Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI, Indra Utoyo mengungkapkan bahwa kecenderungan masyarakat untuk bertransaksi secara digital semakin meningkat. Hal tersebut tercermin dari nilai dan volume transaksi digital banking bisa tumbuh 249,5 persen yoy pada 2021. 

Aplikasi Brimo yang menjadi salah satu produk digital juga mengalami pertumbuhan pesat. BRImo mencatatkan total pengguna hingga 14,15 juta pengguna per akhir 2021. 

Adapun laju transaksi Brimo juga tumbuh 66,24 persen yoy menjadi 1,27 miliar transaksi pada periode yang sama. Laju transaksi yang melaju kencang itu berbanding lurus dengan nilai transaksi di BRImo internet banking yang tumbuh 119,26 persen yoy menjadi Rp3,17 triliun. 

“Kami akan terus memperkaya fitur-fitur yang sesuai dengan kebutuhan nasabah pada layanan BRImo. Financial super app yang kami kembangkan ini dapat menjadi solusi holistic perbankan hanya dalam genggaman tangan saja,” kata Indra.

UOB sediakan fitur BI Fast di aplikasi mobile banking

Penambahan fitur digital tak hanya dilakukan oleh bank dalam negeri, UOB Indonesia pun aktif meluncurkan fitur baru. Yang terbaru, bank asal Singapura tersebut meluncurkan fasilitas BI-FAST pada aplikasi digital banking miliknya TMRW. 

Fitur ini hadir agar nasabah dapat melakukan transfer dana dalam Rupiah dengan biaya yang lebih terjangkau hanya Rp2.500. Kira ketahui bersama, UOB Indonesia merupakan salah satu bank pada batch pertama yang menghadirkan fitur BI-FAST. 

Presiden Direktur UOB Indonesia Hendra Gunawan mengaku akan terus menghadirkan solusi yang progresif dan inovatif. 

"Seiring dengan semakin maraknya penggunaan layanan perbankan digital di Indonesia serta kian berkurangnya penggunaan uang tunai, kami mencermati adanya pertumbuhan yang signifikan dari nasabah TMRW dalam satu tahun terakhir ini," kata Hendra. 

Fitur ini juga memungkinkan transfer dana antar bank dengan menggunakan nomor ponsel penerima atau alamat surel yang berfungsi sebagai proxy rekening bank penerima.  

Tak hanya itu, menurutnya, fitur BI-FAST akan menciptakan lebih banyak kanal pembayaran, seperti bulk credit, debit langsung dan permintaan layanan pembayaran bagi nasabah dan bisnis secara progresif.

Bank Neo Commerce tambah fitur QRIS di mobile banking

Selain itu, PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) juga terus meningkatkan beberapa fitur dalam digital banking miliknya. Di antaranya pembayaran via QR Code Indonesian Standard (QRIS) hingga vitur paylater. 

Direktur Utama Bank Neo Commerce, Tjandra Gunawan menjelaskan, fitur QRIS bakal tersedia pada kuartal pertama tahun  2022. Fitur tersebut diharapkan semakin mempermudah transaksi masyarakat untuk mendukung kebijakan Pemerintah dalam menerapkan cashless society.  

Dirinya menyebut, pemanfaatan QRIS akan semakin besar seiring semakin tingginya adopsi masyarakat terhadap pembayaran cashless, meningkatnya jumlah merchant yang menggunakan QRIS, yang mana akibat dari pandemi yang mempercepat adopsi digital.  

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Cara Daftar BRImo Secara Online Tanpa ke Bank, Ini Panduannya
Jumlah Negara di Dunia Berdasarkan Keanggotaan PBB
Erick Thohir Buka Kemungkinan Bawa Kasus Indofarma ke Jalur Hukum
Saat Harga Turun, Edwin Soeryadjaya Borong Saham SRTG Lagi
Lampaui Ekspektasi, Pendapatan Coinbase Naik Hingga US$1,6 Miliar
Mengenal Apa Itu UMA pada Saham dan Cara Menghadapinya