Restrukturisasi Kredit Menurun 55,5%, BRI Terus Siapkan Pencadangan

BRI bidik pertumbuhan kredit 11% di 2022.

Restrukturisasi Kredit Menurun 55,5%, BRI Terus Siapkan Pencadangan
Pekerja menjemur ikan teri di sentra UMKM olahan ikan di Desa Dadap, Juntinyuat, Jawa Barat, Rabu (9/3/2022). ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/wsj.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Mobilitas yang semakin longgar serta pulihnya aktivitas ekonomi berimplikasi positif terhadap kondisi restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI). Outstanding restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 di BRI bahkan telah menurun sebesar 55,57 persen (yoy) per April 2022. 

Direktur Manajemen Risiko BRI Agus Sudiarto mengatakan, secara akumulasi kredit yang direstrukturisasi BRI akibat pandemi Covid-19 sempat mencapai Rp249,33 triliun. Namun, saat ini tersisa Rp138,57 triliun. Dengan kata lain, emiten bersandi saham BBRI itu berhasil menurunkan restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 hingga Rp110,75 triliun. 

“BRI optimistis angka restrukturisasi Covid-19 akan terus menurun seiring dengan pulihnya aktivitas sosial dan ekonomi,” kata Agus melalui keterangan resmi di Jakarta, Selasa (14/6).

BRI masih terus siapkan pencadangan

Meski demikian, perseroan terus menyiapkan strategi antisipasi masa restrukturisasi kredit berakhir. Menurutnya, BRI bakal secara konsisten menyiapkan soft landing dengan meningkatkan pencadangan dan melakukan percepatan penyelesaian terhadap nasabah yang direstrukturisasi Covid-19. 

Sejalan dengan hal tersebut, hingga April 2022 pencadangan untuk Kredit tercatat mencapai Rp86,6 triliun atau 261,32 persen terhadap Non Performing Loan (NPL) dan 39,97 persen terhadap Kredit Kualitas Rendah/LAR.

BRI bidik pertumbuhan kredit 11% di 2022

Strategi soft landing tersebut lanjut Agus, diharapkan dapat turut menopang target pencapaian pertumbuhan kredit BRI pada tahun ini yang sebesar 9 persen hingga 11 persen (YoY). “BRI terus melakukan inovasi untuk menjawab tantangan pemulihan ekonomi, untuk memastikan masyarakat memiliki peluang yang sama dalam mengakses layanan keuangan yang lengkap ” terang Agus. 

Lebih lanjut, Agus menambahkan bahwa BRI terus menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan pembiayaan. “Dari segi manajemen risiko, Agus menargetkan NonPerforming Loan (NPL) dapat terkendali di level 3,0 persen pada tahun ini”, ungkapnya.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Pialang Adalah: Pengertian, Tugas, dan Cara Kerjanya
Harga Eceran Tertinggi (HET): Pengertian dan Aturannya
United Tractors (UNTR) Bagi Dividen Rp5,7 Triliun, Ini Tanggalnya
DANA Gandeng Microsoft Integrasikan Teknologi AI Dalam Bisnis
Tips Keluar Memutus Rantai Jebakan Generasi Sandwich
Sido Muncul Bukukan Kenaikan Laba Bersih Hingga Rp390 Miliar