Jakarta, FORTUNE - Aksi korporasi penambahan modal dari Bank Neo Commerce (BNC) melalui rights issue, mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed pada November 2022. Rights issue BNC tersebut merupakan oversubscription untuk yang ketiga kalinya berturut-turut setelah pelaksanaan pada Juni 2021 dan Desember 2021.
Head of Corporate Secretary BNC, Agnes F. Triliana, mengatakan kondisi tersebut terjadi lantaran tingginya animo investor.
"Ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin percaya terhadap kinerja positif yang ditunjukkan oleh BNC dan makin mengukuhkan posisi BNC sebagai salah satu bank digital terdepan di Indonesia," kata Agnes melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis (8/12).
BNC telah penuhi ketentuan modal Rp3 triliun
Ia menjelaskan jumlah saham yang ditawarkan pada rights issue BNC kali ini sebanyak 2,61 miliar saham baru, dengan harga pelaksanaan Rp650 per lembar. Dengan demikian, jumlah dana yang diterima BNC dari hasil rights issue ini mencapai Rp1,7 triliun.
Agnes menyebut pencapaian ini membuat modal inti BNC telah melebihi Rp3 triliun dan BNC telah memenuhi ketentuan modal inti minimum yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Selama periode perdagangan rights issue yang berlangsung pada 24–30 November 2022, tercatat bahwa pelaksanaan rights issue terserap habis dan terjadi kelebihan pemesanan tambahan mencapai 1,16 miliar lembar saham atau setara dengan Rp756 miliar.
Ini proporsi saham BNC pasca rights issue
Dia menyebut seluruh dana yang diperoleh dari hasil rights issue VI akan digunakan perseroan untuk memperkuat modal inti dan sebagai modal kerja pengembangan usaha perseroan.
Dengan demikian, proporsi kepemilikan saham Bank Neo Commerce setelah pelaksanaan rights issue tersebut adalah Akulaku Silvrr Indonesia sebesar 25,66 persen, Gozco Capital sebesar 12,4 persen, dan Rockcore Financial sebesar 6,12 persen.
“Momentum baik ini akan semakin memacu kami untuk memberikan neo experience perbankan digital yang menyenangkan, inovatif, dan aman yang mampu menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat,” ujar Agnes.