RUPST Bank Ina Setujui Penambahan Modal Melalui Right Issue

Right issue akan dilakukan pada semester II-2022.

RUPST Bank Ina Setujui Penambahan Modal Melalui Right Issue
Ilustrasi Bank Ina/Dok Bank Ina
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Ina Perdana Tbk (Bank Ina) pada hari ini (3/6) menyetujui rencana penambahan modal melalui Penawaran Umum Terbatas IV (PUT IV) atau right issue. Right issue tersebut ditargetkan dapat menyerap dana hingga Rp1 triliun. 

Dalam keterangan resmi yang diterima Fortune Indonesia, dana segar tersebut akan diarahkan untuk pemenuhan modal inti sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) 

"Untuk pemenuhan modal inti di akhir tahun 2022 sebesar Rp3 triliun sesuai POJK No. 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum," dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Jumat (3/6).

Right issue akan dilakukan pada semester II-2022

Direktur Utama Bank Ina Daniel Budirahayu mengatakan, right issue akan dilakukan pada semester II-2022. Sebagai bagian dari Grup Salim, Anthoni Salim selaku ultimate shareholder dari Bank Ina melalui PT Indolife Pensiontama akan bertindak menjadi pembeli siaga. 

Dikutip dari materi Public Expose Bank INA, komposisi pemegang saham perseroan hingga 30 April 2022 mencatat PT Indolife Pensiontama sebagai pemegang saham pengendali yang memiliki 22,47 persen saham. 

Setelah itu, PT Samudra Biru memiliki 17,56 persen sahan, UOB Kay Hian Pte Ltd memiliki 17,42 persen saham, dan PT Gaya Hidup Masa Kini menguasai 11,34 persen.  Selanjutnya, DBS Bank Ltd memiliki 9,99 persen saham, PT Philadel Terra 6,30 persen saham. Serta pemegang saham publik dengan porsi 14,91 persen. 

Aset Bank Ina capai Rp17,7 triliun

Dari sisi kinerja perusahaan, hingga akhir Maret 2022 Bank Ina mencatatkan pertumbuhan yang kuat sebesar 67 persen (yoy) untuk total aset menjadi Rp17,7 triliun. 

Pertumbuhan total aset ini didukung oleh peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mencapai 54 persen (yoy) dari Rp9,3 triliun pada akhir Maret 2021 menjadi Rp14,38 triliun pada akhir Maret 2022.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M