SBN Jatuh Tempo Buat Utang Luar Negeri RI Turun jadi Rp5.925 Triliun

Tren utang Pemerintah terus menurun.

SBN Jatuh Tempo Buat Utang Luar Negeri RI Turun jadi Rp5.925 Triliun
Ilustrasi Utang/William Poter
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Bank Indonesia (BI) mencatat posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir Januari 2022 senilai US$413,6 miliar atau setara Rp5.925 triliun. Posisi tersebut turun bila dibandingkan dengan posisi ULN pada bulan sebelumnya sebesar US$415,3 miliar setara Rp5.942 triliun.

Tak hanya secara bulanan, bila dibandingkan secara tahunan posisi juga  terkontraksi 1,7 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan kontraksi bulan sebelumnya sebesar 0,4 persen (yoy). 

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono menjelaskan, penurunan terjadi baik pada posisi ULN sektor publik terdiri dari Pemerintah dan Bank Sentral maupun sektor swasta. 

Erwin juga menjelasakan, penurunan utang Pemerintah menjadi terkontraksi paling dalam dibandingkan sektor lain. Hal itu mendorong penurunan ULN RI. 

"Penurunan terjadi seiring beberapa seri SBN yang jatuh tempo pada Januari 2022, termasuk SBN dalam denominasi dolar AS," kata Erwin melalui keterangan resmi di Jakarta, Selasa (15/3). 

Tren utang Pemerintah terus menurun

Erwin kembali menjelaskan, tren utang Pemerintah memang mengalami penurunan sejak September 2021. Posisi ULN Pemerintah pada Januari 2022 tercatat sebesar US$199,3 miliar setara Rp2.851 triliun. Nilai tersebut turun dibandingkan dengan posisi ULN pada bulan sebelumnya sebesar US$200,2 miliar setara Rp2.864 triliun. 

Hal ini menyebabkan ULN Pemerintah terkontraksi 5,4 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi 3,0 persen (yoy) pada Desember 2021. 

Dari sisi pinjaman secara neto juga masih mengalami penurunan yang terjadi pada pinjaman bilateral, seiring adanya pelunasan pinjaman untuk pembiayaan beberapa proyek infrastruktur. 

"Pemerintah tetap berkomitmen menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang secara tepat waktu, serta mengelola ULN secara hati-hati," ungkap Erwin. 

ULN Swasta senilai US$205,3 miliar

Dari sisi ULN swasta tercatat senilai US$205,3 miliar setara Rp2.937 triliun pada Januari 2022, atau menurun dari US$206,1 miliar setara Rp2.948 triliun pada Desember 2021. 

Secara tahunan, ULN swasta terkontraksi 1,0 persen (yoy) pada Januari 2022, atau lebih dalam dibandingkan kontraksi 0,8 persen (yoy) pada periode sebelumnya. 

Erwin mengatakan, perkembangan tersebut bersumber dari adanya pelunasan pinjaman luar negeri swasta yang jatuh tempo selama periode Januari 2022. 

"Sehingga menyebabkan ULN lembaga keuangan (financial corporations) terkontraksi sebesar 4,3 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan kontraksi 4,2 persen (yoy) pada Desember 2021," ungkap Erwin. 

Sebesar 88,2% ULN berjangka waktu panjang

Dengan perkembangan tersebut, BI menilai ULN Indonesia tetap terkendali, tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 34,1 persen atau menurun dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 35,0 persen. 

"Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap sehat, ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 88,2 persen dari total ULN," jelas Erwin. 

Erwin menegaskan, dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, BI dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. 

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Cara Daftar OpenSea dengan Mudah, Lakukan 6 Langkah Ini
11 Bahasa Tertua di Dunia, Ada yang Masih Digunakan
GoTo Lepas GoTo Logistics, Bagaimana Nasib GoSend?
BTPN Syariah Bukukan Laba Rp264 miliar di Kuartal I-2024
Microsoft Umumkan Investasi Rp27 Triliun di Indonesia
Bisnis Otomotif dan Alat Berat Lesu, Laba Bersih Astra Turun 14,3%