BTN Kantongi Rp1,5 Triliun Pinjaman Subordinasi dari SMF

BTN terus tingkatkan permodalan di tengah pemulihan ekonomi.

BTN Kantongi Rp1,5 Triliun Pinjaman Subordinasi dari SMF
Ilustrasi KPR/BING.COM
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) (SMF) alirkan dana pinjaman subordinasi sebesar Rp1,5 triliun kepada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN). Dana ini akan digunakan untuk mendukung peningkatan kontribusi BTN dalam mendukung Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan Program Satu Juta Rumah. 

Pemberian pinjaman tersebut ditandai dengan penandatanganan perjanjian pinjaman antara SMF dan Bank BTN yang ditandatangani oleh Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo dan Wakil Direktur Utama Bank BTN, Nixon L.P Napitupulu, pada Selasa (26/10) di Grha SMF, Kebayoran Baru Jakarta Selatan. 

Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo menjelaskan, pinjaman subordinasi tersebut berjangka waktu 5 tahun, dengan suku bunga tetap. “Kami berharap pinjaman ini dapat menjadi bagian dari upaya kami dalam mendorong PEN khususnya di sektor perumahan, dengan memperkuat pemodalan Bank BTN agar dapat semakin meningkatkan kontribusinya di Program Satu Juta Rumah,” ucap Ananta melalui keterangan resminya di Jakarta (26/10). 

BTN terus tingkatkan permodalan

Wakil Direktur Utama Bank BTN, Nixon LP Napitupulu menambahkan, transaksi pinjaman ini juga bisa bertujuan untuk meningkatkan permodalan BTN khususnya modal tier II. 

Dengan demikian, hal tersebut dapat terus meningkatkan peran BTN sebagai kontributor utama dalam penyaluran pembiayaan perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dalam mendukung PEN. 

Nixon menyebut, Bank BTN akan lebih ekspansif mengalirkan bantuan ke pembiayaan properti. Kerja sama ini merujuk kepada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan atau POJK No 34/POJK.03/2016 tentang perubahan atas POJK No 11/POJK.03/2016 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bagi Bank Umum. 

Pinjaman subordinasi sebagaimana telah diatur oleh peraturan Pemerintah, akan digunakan sebagai instrumen penambahan modal atau juga disebut junior loan

Sebagai informasi, hingga semester pertama 2021, BTN telah membukukan 
modal inti atau tier I senilai Rp17,1 triliun. 

CAR BTN masih solid

Nixon mengatakan, kerja sama penyaluran pinjaman ini merupakan bentuk dukungan SMF kepada Bank BTN yang merupakan mitra stratejik SMF sejak tahun 2006. 

“Rasio Kecukupan Modal atau CAR Bank BTN dengan adanya pinjaman subordinasi ini akan mencapai 18 persen hingga 19 persen, sesuai dengan target kami, fundamental yang kuat akan membuat Bank BTN lebih ekspansif,” kata Nixon. 

Menurut Nixon, pinjaman subordinasi ini akan memperkuat upaya Bank BTN dalam menjalankan perannya mendukung pemerintah dalam menjalankan Program Sejuta Rumah.  

“Kami optimistis sektor properti akan terus tumbuh dan berdampak pada sektor industri terkait lainnya yang mencapai 176 sektor usaha turunannya. Dengan tumbuhnya sektor properti, maka akan mempercepat pemulihan ekonomi nasional,” kata Nixon 

Realisasi FLPP capai 158.359 unit

Berdasarkan data Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP), penyaluran dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) hingga Oktober 2021 mencapai Rp17,32 triliun agau sebanyak 158.359 unit. 

Realisasi dana FLPP tersebut telah melebihi dari target yang ditetapkan oleh pemerintah sebesar 157.500 unit pada tahun 2021.  Dengan begitu, total penyaluran dana FLPP dari tahun 2010 hingga 2021 telah mencapai 923.214 unit atau senilai Rp72,91 triliun.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp17 Triliun, Ini Jadwalnya
Microsoft Umumkan Investasi Rp27 Triliun di Indonesia
Laba PTRO Q1-2024 Amblas 94,4% Jadi US$163 Ribu, Ini Penyebabnya
Waspada IHSG Balik Arah ke Zona Merah Pascalibur
Laba Q1-2024 PTBA Menyusut 31,9 Persen Menjadi Rp790,9 Miliar
Laba Q1-2024 Antam Tergerus 85,66 Persen Menjadi Rp238,37 Miliar