Transaksi E-Commerce Capai Rp476 Triliun di 2022, Bagaimana Tren 2023?

Transaksi e-commerce diyakini tumbuh double digit di 2023.

Transaksi E-Commerce Capai Rp476 Triliun di 2022, Bagaimana Tren 2023?
Ilustrasi berbelanja via e-commerce. Shutterstock/13_Phunkod
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi belanja online melalui platfrom e-commerce di Indonesia tembus Rp476 triliun hingga akhir 2022. Nilai tersebut sedikit meleset dari target BI yang memperkirakan bisa tembus Rp498 triliun. 

Deputi Gubernur BI Doni P. Joewono menyebutkan, target yang tak terlampaui tersebut terjadi lantaran sudah mulai banyak masyarakat yang berbelanja secara offline. 

“Setelah kita lihat kita harus memahami PPKM e-commerce itu kan blessing saat mobilisasi rendah, jadi kita melihat kemungkinan mengingkatnya transaksi offline,” jelas Doni dalam Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Januari 2023, Kamis, (19/1).

Transaksi e-commerce diyakini tumbuh double digit di 2023

ilustrasi belanja dengan fitur paylater (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Meski demikian, bank sentral tetap optimis bisnis e-commerce masih akan tetap tumbuh di tahun 2023. Menurutnya, tren belanja online masih akan terus berlanjut di tahun kelinci air. Doni bahkan memperkirakan pertumbuhan bakal terjadi dari sisi nominal hingga volume belanja. 

"Kita perkirakan ecommerce masih tumbuh 12 persen dari sisi nominal dan volum mungkin sekitar 17 persen di 2023," kata Doni. 

Target bank sentral tersebut bukan tanpa alasan, berdasarkan data tren digitalisasi Dana Moneter Internasional (IMF), Indonesia menjadi negara yang tertinggi dalam hal pertumbuhan e-commerce pada saat pandemi Covid-19. 

"Saat pandemi ada 2 negara yang growthnya itu 50 hingga 60 persen yakni hanya Indonesia dan Singapura. Bahkan China (pertumbuhannya)  di bawah 20 persen, jepang di bawah 30 persen," jelas Doni.

Transaksi digital banking tembus Rp52.545,8 triliun

Ilustrasi bank digital. (Shutterstock/Song_about_summer)

BI menilai, transaksi ekonomi dan keuangan digital berkembang pesat ditopang oleh naiknya akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja darin. Selain itu, kondisi tersebut juga didukung oleh mudahnya sistem pembayaran digital, serta cepatnya digital banking.  

Bahkan, BI mencatat nilai transaksi digital banking meningkat 28,72 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp52.545,8 triliun di tahun 2022. Dengan kondisi tersebut, diproyeksikan tahun 2023 mampu tumbuh 22,13 persen (yoy) atau mencapai Rp64.175,1 triliun.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M