Transaksi Settlement Mata Uang Lokal di Bank Masih Tumbuh

BI catat transaksi settlement mata uang lokal Yen terbesar.

Transaksi Settlement Mata Uang Lokal di Bank Masih Tumbuh
Shutterstock/Dilok Klaisataporn
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta,FORTUNE - Bank Indonesia (BI) telah memberlakukan penyelesaian transaksi bilateral menggunakan mata uang lokal atau Local Currency Settlement (LCS).

Saat ini kerja sama LCS telah terjalin dengan 4 negara mitra dagang terbesar di Indonesia, yaitu Thailand, Malaysia, Jepang, dan Tiongkok.  Keempat negara yang kerjasama tersebut dipilih karena nilai transaksi perdagangan dan investasi langsung yang tinggi 

Dalam penyelenggaraannya, perbankan juga memiliki peran penting dalam transaksi settlement mata uang lokal tersebut. Lantas bagaimana realisasinya di perbankan?

 

Transaksi settlement mata uang lokal BNI tumbuh 6,25%

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) terus mendukung peningkatan transaksi LCS di berbagai negara termasuk Jepang. 

Direktur Treasury & Internasional BNI, Henry Panjaitan menyatakan transaksi LCS BNI meningkat signifikan sekitar 6,25 persen secara year on year (YoY). Dari 4 negara yang memiliki kerja sama LCS, Jepang pun menjadi negara dengan aktivitas transaksi valuta asing paling menonjol.  

"Kami pun telah menyiapkan strategi untuk mendukung kenaikan transaksi LCS. Tahun ini, BNI bakal meningkatkan literasi kepada seluruh nasabah, yang akan didukung juga oleh beberapa stimulus sehingga aktivitas transaksi LCS bisa meningkat," kata Henry melalui keterangan resminya di Jakarta, Rabu (12/1). 

Sebagai salah satu Bank pelat merah yang memiliki banyak jaringan Kantor Cabang Luar Negeri (KCLN), BNI juga aktif mendukung aktivitas ekspor dan impor. Saat ini BNI memiliki KCLN di 6 negara, yakni Singapura, Hong Kong, Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Inggris.  

"Artinya BNI memiliki peran besar dalam implementasi LCS dengan berbagai negara mitra dagang Indonesia," Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Kementerian Perdagangan (Kemendag) Kasan Muhri 

Kasan mengatakan, idealnya bank pelaksana atau bank yang memfasilitasi implementasi LCS, harus ada di masing-masing negara yang melaksanakan LCS. 

Transaksi settlement mata uang lokal BRI tumbuh 4%

Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) juga masih mencatatkan pertumbuhan transaksi settlement mata uang lokal hingga 4 persen (YoY). 

Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan, perkembangan transaksi LCS membuat peningkatan potensi bisnis. 

"Peningkatan paling tinggi pada currency yuan yang tumbuh double digit secara YoY sedangkan mata uang Yen Jepang ,Bath Thailand dan Ringgit Malaysia naik sekitar 2 persen hingga 5 persen secara YoY," kata Aestika kepada Fortune Indonesia di Jakarta, Rabu (12/1).

BI catat transaksi settlement mata uang lokal Yen Jepang terbesar

Bank sentral mencatat, hingga akhir Oktober 2021 pemanfaatan LCS dalam penggunaan mata uang Yen Jepang menjadi yang terbesar dengan nilai transaksinya mencapai rata-rata US$109,4 juta atau setara Rp1,56 triliun per bulan. 

Sedangkan untuk transaksi LCS dalam Ringgit Malaysia sebesar US$45,3 juta atau setara Rp649 miliar per bulan, dan dalam Baht Thailand mencapai US$17 juta atau setara Rp243 miliar per bulan. Sementara itu, LCS dengan Tiongkok, sejak diterapkan di September 2021 mencatat transaksi sebesar US$15,1 juta atau setara Rp216 miliar per bulan.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M