Tren mobil listrik dipercaya dorong harga komoditas mineral

Harga Timah diprediksi tembus US$ 30.000/ton.

Tren mobil listrik dipercaya dorong harga komoditas mineral
Dok. PT Timah Tbk
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Indonesia bersiap untuk memiliki pabrik baterai kendaraan listrik (electrical vehicle /EV) pertama di Asia Tenggara, yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat. Presiden Joko Widodo (Jokowi) -pun telah melakukan meresmikan groundbreaking pabrik baterai mobil listrik pada (15/9) lalu.

Pembangunan pabrik baterai mobil listrik senilai US$1,1 miliar, atau setara Rp15,675 triliun ini merupakan kolaborasi Indonesia-Korea Selatan. Dari dalam negeri ada konsorsium Indonesia Battery Corporation yang beranggotakan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Pertamina, PT Perusahaan Listrik Negara, dan Contemporary Amperex Technology Co. Ltd. Sedangkan, Negeri Ginseng diwakili oleh Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution.

Lantas bagaimana harga nikel dan timah di pasar global di tengah tren mobil listrik? Tulisan lengkapnya bisa dibaca di Majalah Fortune Indonesia edisi Oktober 2021.

Harapan nilai tambah komoditas timah

Tumbuhnya minat terhadap mobil listrik membawa harapan besar bagi Indonesia. Sebab, negeri ini kaya akan nikel, bahan baku produksi baterai lithium-ion.  Selain itu, PT Timah Tbk (Persero) juga merupakan bagian dari rantai pasok industri mobil listrik di Indonesia, meski tidak menghasilkan nikel. Sebab, timah juga dibutuhkan dalam produksi perangkat elektronik, termasuk baterai.

“Kebutuhan timah untuk kendaraan listrik misalnya komponen baterai sebanyak 7 persen, dan yang terbesar untuk solder yakni 51 persen. Jadi misalkan ada kebutuhan untuk itu, mungkin demand akan naik dan ekspektasinya harga timah akan jauh lebih tinggi,” Sekretaris Perusahaan PT Timah Tbk, Abdullah Umar (8/9).

Pada semester satu 2021, PT Timah membukukan laba bersih sebesar Rp270 miliar, berbanding terbalik dari periode yang sama tahun sebelumnya yang masih rugi Rp390 miliar. Padahal, produksi logam timah TINS turun 57 persen dari 27.833 ton pada semester satu 2020 menjadi 11.915 ton pada semester satu 2021. 

Abdullah mengatakan, positifnya kinerja perusahaan ditopang performa harga komoditas timah yang membaik di pasaran global.

Harga Timah diprediksi tembus US$30.000/ton

Komoditas mineral yang mengalami penguatan harga selama pandemi Covid-19 adalah timah. Di London Metal Exchange, harga timah pada 21 September 2021 sebesar US$34.020 per ton. Dengan demikian, harga timah telah melonjak 86,56 persen dalam setahun terakhir. Harga timah bahkan sempat menyentuh puncaknya pada US$35.720 per ton pada 17 Agustus 2021.

Ada beberapa sentimen yang memengaruhi penguatan harga timah di pasar dunia. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Timah Tbk Wibisono menjelaskan, secara fundamental, pasokan timah di London Metal Exchange dan Shanghai Futures Exchange memperlihatkan penurunan. “Artinya, masih ada permintaan dari end user. Oleh karena itu, perusahaan meyakini harga masih bisa di atas level US$30.000 per ton hingga akhir tahun," kata dia, (8/9).

Indonesia jadi penghasil Timah terbesar kedua di Dunia

US Geological Survei 2020 mencatat, Indonesia menjadi negara terbesar kedua di dunia sebagai penghasil timah. Tercatat, Indonesai memproduksi 66 ribu ton timah setiap tahunnya. Pulau Bangka dan Belitung tercatat sebagai daerah penghasil timah terbesar di Indonesia. Di mana pertambangan timah di Indonesia ditangani oleh BUMN PT Timah.

Pada posisi pertama penghasil timah ditempati oleh negeri Tiongkok dengan produksi 81.000 ton pertahun. Sedangkan pada posisi ketiga ditempati oleh negeri Myanmar dengan produksi 33.000 ton. Dan posisi keempat ditempati oleh negara Peru dengan produksi 18.000 ton.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Mengenal Proses Screening Interview dan Tahapannya
Cara Mengaktifkan eSIM di iPhone dan Cara Menggunakannya
Perusahaan AS Akan Bangun PLTN Pertama Indonesia Senilai Rp17 Triliun
SMF Akui Kenaikan BI Rate Belum Berdampak ke Bunga KPR Bersubsidi
Digempur Sentimen Negatif, Laba Barito Pacific Tergerus 61,9 Persen
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan