Tumbuh 46,9%, Laba Bank Mandiri 2022 Sentuh Rp41,2 triliun

DPK bank tersebut mencapai Rp1.490 triliun.

Tumbuh 46,9%, Laba Bank Mandiri 2022 Sentuh Rp41,2 triliun
Paparan Kinerja Bank Mandiri 2022/Dok Bank Mandiri
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta,FORTUNE- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) membukukan laba bersih Rp41,2 triliun pada 2022, tumbuh 46,9 persen year-on-year. Capaian tersebut turut memperkuat permodalan Bank Mandiri sebagai faktor utama untuk melakukan ekspansi bisnis.

Di antara pendorong dalam pembukuan laba tersebut adalah pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) konsolidasian yang tumbuh 20,3 persen (yoy) menjadi Rp87,9 triliun. Kenaikan ini pun ikut membawa rasio net interest margin (NIM) terjaga pada level optimal 5,47 persen.

“Berbagai inisiatif digital Bank Mandiri telah berhasil memberikan dampak positif kepada core business perseroan dan turut mendorong Bank Mandiri memperluas peran di pasar ekosistem digital,” kata Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, melalui konferensi pers di Jakarta, Selasa (31/1).

Digitalisasi Bank Mandiri juga membuat perseroan lebih efisien secara bisnis, sebagaimana tecermin pada rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) Bank Mandiri (bank only) yang turun hampir 10 persen menjadi 57,35 persen.

Ke depan, Darmawan mengatakan Bank Mandiri akan semakin mendorong pengembangan digital untuk menangkap potensi pertumbuhan bisnis secara jangka panjang, dan pada saat yang sama menghadirkan ragam solusi kebutuhan transaksi kepada nasabah ritel dan wholesale.

DPK Bank Mandiri tembus Rp1.490 triliun

Ilustrasi ketersediaan uang tunai Bank Mandiri/Dok Bank Mandiri

Darmawan menambahkan platform digital miliknya, seperti Livin’ dan Kopra, turut mendukung kinerja penghimpunan dana nasabah. Total dana pihak ketiga (DPK) bank itu tumbuh positif 15,46 persen (yoy) dari Rp1.291,2 triliun pada akhir 2021 menjadi Rp1.490,8 triliun pada akhir 2022.

Nilai tersebut diitopang peningkatan dana giro serta tabungan masing-masing 31,2 persen dan 13,5 persen (yoy). Ekspansi digital tersebut juga berbuah manis terhadap rasio CASA Bank Mandiri (bank only) pada akhir 2022 yang mencapai 77,64 persen atau naik 365 bps (yoy).

“Kehadiran Livin’ dan Kopra by Mandiri juga turut menyumbang pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) khususnya dana murah yang signifikan. Ini membuktikan bahwa transformasi digital yang dilakukan Bank Mandiri telah berhasil berkontribusi signifikan terhadap kinerja keuangan dengan tren yang terus membaik,” kata Darmawan.

Melalui serangkaian inovasi yang dilakukan dalam setahun terakhir, Livin' by Mandiri telah mampu melayani lebih dari 1,64 miliar transaksi keuangan. Nilai transaksinya pada 2022 mencapai Rp 2.435 triliun atau tumbuh 48,4 persen dari periode tahun sebelumnya (yoy).

Kredit tumbuh 14,48%

Ilustrasi Plaza Mandiri/ Dok Bank Mandiri

Pertumbuhan laba bersih juga ditopang optimalisasi fungsi intermediasi perseroan yang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang positif. Hingga akhir 2022, kredit konsolidasian perseroan tumbuh positif 14,48 persen (yoy) menjadi Rp 1.202,2 triliun. 

Berdasarkan segmen, kredit Bank Mandiri didominasi oleh kredit korporasi pada akhir 2022 mencapai Rp414,1 triliun, tumbuh 11,8 persen dari periode tahun sebelumnya yang mencapai Rp370,2 triliun.

Melihat pencapaian tersebut, Bank Mandiri optimistis pertumbuhan kredit pada 2023 berkisar 10-12 persen (yoy). 

“Selain dari perspektif sektoral, kami juga terus mengoptimalkan bisnis turunan dari ekosistem nasabah wholesale dan sektor unggulan di masing-masing wilayah,” kata Darmawan.

Performa bisnis yang solid ini juga diimbangi dengan kualitas aset yang mengalami perbaikan (bank only). Per akhir 2022, rasio non-performing loan (NPL) Bank Mandiri (bank only) turun sebesar 93 basis poin (bps) secara yoy ke level 1,88 persen.  

Dalam menjaga kualitas aset, Bank Mandiri telah mengelola portofolio kredit untuk mengantisipasi potensi penurunan kualitas, termasuk dengan menyediakan pencadangan yang mencukupi. Walhasil, meski NPL relatif menurun, perseroan tetap meningkatkan rasio pencadangan atau NPL coverage ratio mencapai 311 persen pada akhir 2022.

Berkat pencapaian kredit yang impresif, total aset Bank Mandiri secara konsolidasi berhasil menyentuh Rp1.992,6 triliun atau tumbuh 15,5 persen secara tahunan. Total aset tersebut juga menjadi rekor terbesar sepanjang sejarah perseroan.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M