Tumbuh 75,53%, BRI Cetak Laba Rp 32,22 triliun di 2021

Aset konsolidasi BRI tembus Rp1.678 triliun. 

Tumbuh 75,53%, BRI Cetak Laba Rp 32,22 triliun di 2021
Dirut BRI Sunarso, Paparan Kinerja BRI 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta,FORTUNE – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mencatatkan laba bersih (bank only) senilai Rp32,22 triliun atau tumbuh 75,53 persen secara year on year (yoy). 

Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan penopang utama pertumbuhan laba BRI terletak pada penurunan biaya bunga yang dibarengi oleh kinerja kredit dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tumbuh positif. 

“Keberhasilan BRI dalam memperbaiki struktur pendanaan membuat beban bunga BRI turun sebesar 25,54% yoy. Ke depan, BRI pun akan terus mendorong peningkatan dana murah sebagai sumber pendanaan,” jelas Sunarso pada paparan kinerja BRI, di Jakarta, Kamis (3/2).

Kredit BRI tumbuh 7,16%

Hingga akhir Desember 2021, penyaluran kredit BRI (bank only) mencapai Rp943,7 triliun, meningkat 7,16 persen yoy. Sunarso menyebut, angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan penyaluran kredit di industri perbankan nasional tahun 2021 sebesar 5,24 persen. 

"Seluruh segmen pinjaman BRI tercatat tumbuh positif dengan driver utama pertumbuhan kredit BRI masih berada pada segmen mikro yang tercatat tumbuh sebesar 12,98 persen yoy," kata Sunarso. 

Sementara itu kredit segmen konsumer tumbuh 3,97 persen yoy, segmen kecil dan menengah tumbuh 3,55 persen dan segmen korporasi tumbuh 2,37 persen. Hal ini menurutnya sesuai dengan aspirasi BRI untuk fokus ke segmen UMKM. 

Dari sisi manajemen risiko, BRI juga berhasil menjaga kualitas kredit yang disalurkan. Hal itu tercermin dari rasio Non Performing Loan (NPL) yang terjaga di level 3,08 persen dengan NPL Coverage yang sangat memadai sebesar 278,14 persen. 

DPK BRI tumbuh 7,14%

Kinerja positif juga dicatat BRI dalam hal penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK). Hingga akhir Desember 2021, DPK BRI (bank only) tercatat tumbuh 7,14 persen yoy menjadi Rp1.127 triliun. Dengan dana murah (CASA) meningkat sebesar 11,18 persen yoy. 

Kemampuan BRI dalam menyalurkan kredit dan pembiayaan juga didukung dengan likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat. LDR bank secara tercatat 83,53 persen dengan CAR 27,25 persen. 

Kinerja solid dari BRI tersebut mampu menjadi pendorong kinerja BRI Group secara keseluruhan, atau BRI secara konsolidasian. Kita ketahui bersama PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) telah bergabung dalam Group BRI pada 13 September 2021. 

Menurutnya, likuiditas BRI Group masih sangat memadai terlihat dari raihan DPK BRI secara Group dengan total Rp.1.138,74 triliun pada akhir Desember 2021. Apabila dirinci, Tabungan mendominasi sebesar Rp497,68 triliun, Giro tercatat sebesar Rp220,59 triliun, dan Deposito sebesar Rp420,48 triliun. 

Aset konsolidasi BRI tembus Rp1.678,10 triliun

Hingga akhir 2021 aset BRI secara konsolidasian tercatat sebesar Rp1.678,10 triliun atau tumbuh 4,23 persen yoy. 

Tak hanya itu, total kredit dan pembiayaan BRI Group juga telah menembus Rp.1.042,87 triliun. Apabila dirinci, segmen mikro tercatat mendominasi penyaluran kredit dan pembiayaan BRI dengan nominal sebesar Rp483,89 triliun. 

“Dengan fundamental kinerja BRI yang semakin sehat dan kuat, kami optimistis di tahun ini BRI akan menuai kinerja yang lebih baik dan terus tumbuh berkelanjutan," pungkas Sunarso.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M