Tumbuh Kuat, PermataBank Bukukan Laba Rp1,4 triliun

Kredit tumbuh 11,4%, NPL 3,1%.

Tumbuh Kuat, PermataBank Bukukan Laba  Rp1,4 triliun
Ilustrasi Bank Permata/Shuterstock Infiksjurnal
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – PT Bank Permata Tbk (PermataBank) berhasil mencatatkan laba bersih senilai Rp1,4 triliun atau tumbuh 123,7 persen secara year-on-year (yoy). Pertumbuhan laba bersih ini dikontribusi oleh pendapatan operasional sebesar Rp5,6 triliun atau tumbuh sebesar 13,6 persen (yoy). Selain itu, laba juga didukung oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih 6,7 persen (yoy).

“Keberhasilan PermataBank dalam semester pertama ini merupakan usaha bersama kami dalam menerapkan strategi perusahaan untuk terus perkuat inovasi produk dan jasa perbankan digital, memperdalam kemitraan strategis,” kata Direktur Utama PermataBank Meliza M. Rusli melalui keterangan resmi di Jakarta, Selasa (30/8).

Kredit tumbuh 11,4%, NPL 3,1%

Ilustrasi Pelayanan Cabang PermataBank/Dok PermataBank

PermataBank juga telah menyaluran kredit senilai Rp134,7 triliun atau tumbuh 11,4 persen (yoy) Meliza menjelaskan, kredit didorong oleh segmen korporasi dan KPR yang masing-masing tumbuh sebesar 14,2 persen dan 19,5 persen.

Dengan pertumbuhan kredit yang kuat, PermataBank tetap menjalankan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit, mengingat ketidakpastian kondisi ekonomi global dan dampak pandemi yang masih terus berlanjut.

Tercatat, rasio NPL gross PermataBank di Juni 2022 terjaga pada level 3,1 persen membaik dibandingkan dengan posisi akhir Desember 2021 sebesar 3,2 persen. Rasio NPL net yang mencerminkan prudensi dalam pembentukan cadangan kerugian kredit juga mengalami perbaikan menjadi 0,5 persen dibandingkan dengan 0,7 persen di akhir Desember 2021 lalu. Rasio NPL coverage juga terjaga dengan baik di kisaran 230 persen, atau meningkat dibandingkan 218 persen di periode yang sama tahun lalu.

“Bank terus mengupayakan penyelesaian kredit bermasalah melalui upaya restrukturisasi, litigasi, dan penjualan aset,” katanya.

Simpanan nasabah tumbuh 10,3%

ilustrasi uang (unsplash.com/micheile dot com)

Dari sisi pendanaan, simpanan nasabah tumbuh solid sebesar 10,3 persen (yoy) terutama dikontribusi dari pertumbuhan Giro sebesar 37,7 persen (yoy) dan tabungan sebesar 11,2 persen (yoy). Meliza menyatakan, pertumbuhan tersebut sesuai dengan strategi bank untuk terus memfokuskan pertumbuhan CASA yang menjadi sumber dana murah dan stabil. Hal ini juga sebagai upaya pengembangan waralaba deposito bank.

Sejalan dengan hal ini, rasio CASA juga meningkat menjadi 58,7 persen lebih tinggi dibandingkan posisi akhir Desember 2021 sebesar 54,0 persen. Dengan demikian, posisi likuiditas bank terjaga dengan baik untuk mendukung pernyaluran kredit dengan suku bunga yang lebih kompetitif dalam jangka panjang.

Lebih lanjut, dengan menjaga keseimbangan antara tingkat pengembalian yang menarik bagi pemegang saham, pada Kuartal II-2022 PermataBank telah membagikan dividen sebesar Rp307 miliar. Nilai tersebut setara dengan Rp8,5 per lembar saham dalam bentuk dividen tunai untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021 kepada para pemegang saham.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M