UBS Akuisisi Credit Suisse senilai US$3,25 miliar, Ini Alasannya

Bank Nasional Swiss & regulator berikan suntikan likuiditas.

UBS Akuisisi Credit Suisse senilai US$3,25 miliar, Ini Alasannya
Ilustrasi Credit Suisse/Dok AFP
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Bank besar asal Swiss UBS mengakuisisi Credit Suisse dengan nilai US$3,25 miliar atau sekitar Rp48 triliun. Aksi korporasi ini merupakan arahan dari regulator keuangan Swiss untuk mengatasi krisis kepercayaan publik terhadap industri keuangan.

Dengan demikian, merger dua bank ini akan menjadi penting secara sistemik di negara tersebut. Sebab, aksi ini merupakan penggabungan terbesar yang dilakukan regulator sejak krisis keuangan 2008. Melalui surat pengumuman yang dilansir dari Bloomberg (28/3), Chairman UBS, Colm Kelleher menilai transaksi ini diharapkan bakal memberikan dampak jangka panjang ke pemegang saham.

“Ini adalah penyelamatan darurat. Kami telah menyusun transaksi yang akan dipertahankan ke depan,” kata Colm.

Bank Nasional Swiss dan regulator keuangan berikan suntikan likuiditas

Panorama pemandangan danau Lugano, pegunungan dan kota Lugano, Ticino kanton, Swiss. Shutterstock/Oleg_P

Tak hanya itu, Bank Nasional Swiss juga menawarkan memberikan suntikan likuiditas US$100 miliar atau sekitar Rp1.509 triliun kepada UBS untuk memfasilitasi transaksi tersebut. Sedangkan Pemerintah Swiss juga memberikan jaminan US$9 miliar untuk potensi mengantisipasi kerugian dari aset yang diambil alih UBS.

Diketahui, harga per saham Credit Suisse yang diakuisisi UBS mengakami penurunan 99 persen dari level tertinggi dari harga saham Credit Suisse pada tahun 2007. Sementara itu, Regulator Keuangan Swiss, Finma juga menyatakan sekitar US$16 miliar obligasi Credit Suisse, yang dikategorikan sebagai AT1 akan menjadi tidak berharga.

Chief Executive Officer UBS Ralph Hamers menyambut baik atas peran seluruh regulator hingga UBS. Dirinya berharap, aksi korporasi tersebut dapat membawa UBS dan Credit Suisse membangun kekuatan baru untuk bertahan di industri keuangan.

“Kombinasi mendukung ambisi pertumbuhan kami di Amerika dan Asia serta menambahkan skala untuk bisnis kami di Eropa. Kami berharap dapat menyambut kami klien baru di seluruh dunia dalam beberapa minggu mendatang,” kata Ralph Hamers.

Seperti diketahui, kedua bank ini seakan menjadi pilar keuangan global selama beberapa decade terakhir. Kedua bank ini juga dianggap sistemik dalam keuangan global. Sebab, bila aset keduanya digabungkan mana mencapai 140 persen dari produk domestik bruto (PDB) Swiss.

Related Topics

UBSCredit Suisse

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Pialang Adalah: Pengertian, Tugas, dan Cara Kerjanya
Lima Anak Bernard Arnault Jadi Direksi, Penerus LVMH Diragukan
Daftar Produk Paling Laris Dibeli di Tokopedia dan Tiktok Saat Ramadan
Pelaku Usaha dan UMKM Kini Bisa Daftar Sertifikasi Halal Lewat Shopee
Rupiah Tertekan ke Rp16.217 per US$ Usai Data PDB AA Dirilis
Peluang Rebound IHSG Terbuka, Didukung Kebijakan Suku Bunga