Green Economy: Tujuan, Praktik, dan Cara Berpartisipasinya

Gagasan ekonomi yang diadopsi Korea Selatan dan Cina.

Green Economy: Tujuan, Praktik, dan Cara Berpartisipasinya
ilustrasi uang (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Ekonomi hijau atau green economy adalah sebuah langkah yang dilakukan oleh pemerintahan untuk memulihkan perekonomian nasional dengan mementingkan aspek permasalahan lingkungan. 

Kegiatan ekonomi hijau diharapkan dapat menciptakan kesejahteraan masyarakat dengan membatasi sumber daya alam dan rendah karbon.

Saat ini, gagasan terbaru ini banyak diadopsi oleh beberapa negara maju dengan mengalokasikan dana yang dikhususkan untuk indsutri hijau, yakni energi terbaru yang lebih ramah lingkungan. Untuk lebih jelasnya, simak artikel berikut ini!

Apa itu ekonomi hijau?

ilustrasi ekonomi hijau (unsplash.com/Noah Buscher)

Dilansir laman resmi Kementerian ESDM Republik Indonesia, ekonomi hijau adalah sebuah gagasan ekonomi yang bertujuan meningkatkan kesetaraan dan kesejahteraan sosial masyarakat, serta berpengaruh pada lingkungan secara signifikan.

Sederhananya, ekonomi hijau merupakan kegiatan perekonomian yang menghasilkan emisi karbondioksida yang rendah, penghematan sumber daya alam (SDA), dan berkeadilan sosial.

Bedanya gagasan ekonomi hijau dengan ekonomi lainnya menurut ESDM adalah “penilaian langsung kepada modal alami dan jasa ekologis sebagai nilai ekonomi dan akuntansi biaya di mana biaya yang diwujudkan ke masyarakat dapat ditelusuri kembali dan dihitung sebagai kewajiban, kesatuan yang tidak membahayakan atau mengabaikan aset“.

Adapun langkah pemerintah Indonesia dalam menghidupkan green economy melalui perencanaan Inisiatif Pembangunan Rendah Karbon (PRK). Rencana tersebut berguna untuk mengurangi efek gas rumah kaca dan memperkuat daya dukung ke dalam kerangka perencanaan pembangunan.

Program ini telah masuk ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020–2024. Dalam tahap ini, rencana tersebut telah masuk pada fase implementasi.

Awal mula munculnya green economy

ilustrasi ekonomi hijau (unsplash.com/Steven Weeks)

Munculnya ekonomi hijau atau green economy adalah karena adanya kegiatan pembangunan yang saat ini sangat eksploitatif terhadap SDA dan membahayakan makhluk hidup lainnya.

Termasuk pula dalam kegiatan ekonomi, baik itu proses produksi, distribusi, dan konsumsi yang membuat emisi gas rumah kaca terus meningkat dan menyebabkan kerusakan lingkungan.

Eksploitasi secara besar-besaran terhadap SDA dapat menimbulkan berbagai permasalahan lingkungan, yakni mulai dari pencemaran, polusi, hingga kerusakan lokal dan global.

Hal inilah yang membuat gagasan ekonomi hijau dapat membantu para pelaku ekonomi dalam bentuk motivasi untuk melakukan kegiatan yang lebih ramah lingkungan. 

Green economy diharapkan dapat menjadi perantara pembangunan ekonomi, membangun kesejahteraan masyarakat, ramah lingkungan, serta membatasi SDA.

Tujuan ekonomi hijau

ilustrasi uang (unsplash.com/Micheile Dot Com)

Dari artikel di atas, mungkin telah tergambar mengenai tujuan gagasan ekonomi ini. Untuk lebih jelasnya, berikut ini tujuan ekonomi hijau, di antaranya:

  • Upaya menurunkan emisi gas rumah kaca
  • Sebagai bentuk dukungan kebijakan mitigasi perubahan iklim dalam negeri
  • Memberikan kewaspadaan pentingnya beralih dari bahan bakar fosil dalam sistem energi Indonesia
  • Sebagai penerapan efisiensi energi yang mengacu pada sistem dekarbonisasi energi Indonesia
  • Berfokus pada pembangunan ekonomi yang mengutamakan aspek lingukan dan ekosistem
  • Memberikan hukuman atau sanksi pada pelaku ekonomi yang dapat mencemari lingkungan
  • Mendorong para pelaku usaha dalam melakukan proses produksi barang mengedepankan aspek lingkungan
  • Bagi para konsumen diharapkan untuk mengkonsumsi produk yang lebih ramah lingkungan.

Contoh praktik ekonomi hijau

ilustrasi ekonomi hijau (unsplash.com/Ashes Sitoula)

Berikut ini terdapat dua negara, yakni Korea Selatan dan China yang telah menerapkan konsep ekonomi hijau:

Korea selatan

Pemerintah Korea Selatan mengalokasi dana sebesar 2 persen dari Gross Domestic Product (GDP) untuk investasi pada sektor hijau. Selain itu, negara ini meluncurkan program Global Green Growth Institute (GGGI) untuk membantu negara lain untuk mewujudkan strategi pembangunan hijau.

China

Negara China menjadi satu-satunya negara yang memiliki kapasitas tenaga surya terbesar, yakni 130 gigawatt. Disebutkan pula oleh Agensi Energi Internasional (IEA), menambah kapasitas energi surya tiga merupakan sebuah target yang ingin dicapai negara tirai bambu ini.

Cara berpartisipasi ekonomi hijau

ilustrasi ekonomi hijau (unsplash.com/Josh Power)

Anda juga bisa mendukung gagasan ekonomi hijau dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang ramah lingkungan, di antaranya:

  • Tidak boros menggunakan air
  • Mematikan saluran yang tersambung pada listrik saat tidak menggunakannya
  • Memilah sampah atau melakukan daur ulang
  • Menggunakan transportasi umum
  • Meminimalisir penggunaan kertas
  • Menyebarluaskan informasi dan berpartisipasi untuk mendukung gerakan ekonomi hijau.

Ekonomi hijau atau green economy adalah sebuah gagasan pembangunan ekonomi yang mengedepankan aspek lingkungan. Semoga setelah membaca artikel ini, dapat membantu Anda untuk turut serta mendukung gagasan ekonomi terbaru ini.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra Otoparts Bagi Dividen Rp828 Miliar, Simak Jadwalnya
IKN Menjadi Target Inovasi yang Seksi bagi Investor Luar Negeri
Pemerintah Sudah Tarik Utang Rp104,7 Triliun Hingga 31 Maret 2024
Museum Benteng Vredeburg Lakukan Revitalisasi Senilai Rp50 Miliar
Pemerintah Realisasikan Rp220 T Untuk 4 Anggaran Prioritas di Q1 2024
ERAL Kolaborasi dengan DJI dan Fujifilm di Kampanye Motion Creativity