Jakarta, FORTUNE - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatatkan pertumbuhan bisnis bullion dengan volume transaksi emas mencapai 1 ton. Pencapaian ini sejalan dengan tingginya minat masyarakat terhadap investasi emas.
Corporate Secretary BSI, Wisnu Sunandar, mengatakan sejak diresmikan pada Februari lalu, minat masyarakat terhadap bullion bank sangat tinggi sehingga transaksi pembelian emas tumbuh signifikan. Menurutnya, emas masih menjadi investasi yang digemari masyarakat sebagai aset safe haven, mudah diakses, serta mampu menjaga nilai di tengah inflasi.
"Masyarakat kini mulai menerima investasi emas melalui layanan digital. Jika sebelumnya emas lebih banyak dimiliki dalam bentuk perhiasan atau batangan, kini kepemilikan emas bisa dilakukan lewat aplikasi mobile banking,” ujar Wisnu dalam keterangan resmi, Jumat (22/8).
Hingga Juni 2025, saldo BSI Emas dalam gramasi tumbuh 110 persen (year-to-date, YTD) dengan volume mencapai 1 ton. Sementara itu, transaksi pembelian emas melalui aplikasi BYOND meningkat 191 persen YtD. BSI menyebut akan menjaga ketersediaan stok pemesanan emas harian untuk memenuhi permintaan nasabah.
Selain itu, persroan juga akan terus menggencarka edukasi dan sosialisasi layanan emas kepada masyarakat.Ke depannya BSI optimistis tren positif ini akan berlangsung lama dan meningkat kedepannya. BSI pun terus menjaga stok pemesan emas harian agar dapat memenuhi permintaan nasabah.
"Saat ini, Bullion Bank masuk menjadi rencana strategis nasional dalam penguatan keuangan syariah sejalan dengan program hilirisasi," ungkap Wisnu.