Jakarta, FORTUNE – Bank Indonesia (BI) menyatakan Indonesia berhasil membukukan surplus transaksi berjalan mencapai US$3,32 miliar tahun lalu. Angka itu setara dengan 0,28 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Kinerja tersebut berbanding terbalik dari tahun sebelumnya. Sebab, pada 2020, Indonesia justru mencetak defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) sebesar US$4,43 miliar.
“Surplus tersebut terutama ditopang oleh pesatnya kinerja ekspor sejalan dengan meningkatnya permintaan dari negara mitra dagang dan tingginya harga komoditas global, di tengah impor yang meningkat seiring perbaikan ekonomi domestik,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, dalam keterangan kepada media, Jumat (18/02).
Sejak 2012 Indonesia selalu membukukan defisit transaksi berjalan. Kala itu, defisit transaksi berjalan mencapai US$24,42 miliar. Bahkan, pada 2018, defisit transaksi berjalan sempat mencapai US$30,63 miliar.