Jakarta, FORTUNE – Direktur Utama Adira Finance, Dewa Made Susila mengungkapkan dampak berbagai kebijakan Pemerintah mulai dari penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI rate hingga guyuran likuiditas ke bank.
Saat ditemui di kantornya, Pria asal Ubud, Bali, ini menyebut keputusan bank sentral menurunkan bunga acuan sudah tepat dan diharapkan bakal menurunkan biaya dana atau beban bunga yang biasa disebut cost of fund. Tak hanya itu, bunga pembiayaan yang disalurkan Adira Finance ke nasabah juga bisa berangsur turun.
“Kita berharap suku bunga pasar turun sehingga kita bisa meminjam dana (ke bank) lebih murah. Kalau kita bisa meminjam lebih murah tentunya biaya dana kita lebih murah. Kalau biaya dana murah ada kemungkinan kita juga bisa memberikan bunga kredit atau lending lebih murah ke nasabah,” kata Made di Jakarta, Senin (22/9).
Dengan begitu, lanjut Made, daya beli masyarakat diharapkan semakin meningkat. Ia mengungkapkan, saat ini lending rate dari Adira Finance cukup beragam. Namun rate pembiayaan paling murah berasal dari Kredit Pemilikan Mobil (KPM) yang sekitar 2,5 persen flat. Hingga Maret 2025, biaya dana keseluruhan pendanaan Adira Finance yang berasal dari perbankan, obligasi, dan sukuk tercatat sekitar 6,8 persen.