Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

TOWR: Kehadiran Starlink Bukan Ancaman

Ilustrasi menara telekomunikasi
Ilustrasi menara telekomunikasi (kominfo.jatimprov.go.id)
Intinya sih...
  • PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) melihat kehadiran Starlink di Indonesia sebagai peluang positif.
  • Starlink dianggap dapat memberikan konektivitas internet dengan latensi lebih kecil dan backbone lebih baik.
  • Kehadiran Starlink diharapkan dapat mendukung visi pemerintah terkait konektivitas lebih merata.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) menepis kekhawatiran pasar mengenai kehadiran Starlink di Indonesia. Emiten menara telekomunikasi ini justru memandang layanan internet satelit milik Elon Musk itu sebagai peluang bisnis untuk mendorong permintaan infrastruktur di area-area terpencil.

Direktur TOWR, Indra Gunawan, menyatakan Starlink dapat berfungsi sebagai pelengkap yang membuka pasar baru bagi penyedia menara.

“Ini memberikan opportunity baru untuk operator untuk memiliki backbone (jaringan) selain menggunakan satelit,” kata Indra dalam paparan publik TOWR secara daring, Senin (8/9).

Indra menjelaskan, Starlink dapat menjadi solusi awal mengatasi kesenjangan konektivitas, terutama di wilayah timur Indonesia yang kini menjadi pusat pengembangan industri seperti pertambangan. Kawasan ini sangat memerlukan konektivitas internet, tapi pembangunan infrastruktur konvensional seperti menara dan kabel optik memerlukan biaya investasi sangat besar.

Melalui teknologi satelit orbit rendah bumi (LEO), layanan seperti Starlink dapat menyediakan jaringan backbone dengan latensi rendah di area-area yang sulit dijangkau tersebut.

“Dengan adanya area baru terbuka, maka mereka akan memerlukan menara-menara baru,” ujarnya.

Logika bisnis yang diusung TOWR adalah Starlink berperan sebagai "pembuka jalan". Ketika Starlink berhasil menyediakan konektivitas awal dan mendorong sebuah wilayah menjadi matang secara digital, maka akan tercipta permintaan untuk jaringan yang lebih stabil dan berkapasitas tinggi.

Momen inilah yang membuka peluang bagi perusahaan seperti TOWR untuk masuk dan membangun infrastruktur lanjutan lebih permanen. Dengan demikian, investasi pembangunan menara dan jaringan fiber optik di daerah tersebut menjadi lebih layak secara komersial.

“Nah, ini menjadi solusi yang baik untuk mengurangi digital divide di area-area itu,” ujar Indra.

Saat ini, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) telah mengoperasikan 35.825 menara di seluruh Indonesia, dengan konsentrasi utama di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

Share
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us