ilustrasi membeli rumah (unsplash.com/Tierra Mallorca)
Suku bunga flat adalah suku bunga yang sistem perhitungannya berdasarkan pokok utang awal. Pada sistem bunga ini, jumlah cicilan bulanan yang ditetapkan akan sama selama masa pinjaman.
Contoh, Anda mengambil cicilan KPR dengan bunga sebesar 10 persen dengan bayaran cicilan Rp2,5 juta dan masa tenor 20 tahun. Artinya, bunga flat yang Anda bayarkan selama 20 tahun tetap sama yakni 10 persen dari Rp2,5 juta.
Keuntungan suku bunga flat
1. Kepastian nilai angsuran
Keuntungan suku bunga flat adalah nilai angsuran akan tetap sama dari awal peminjaman hingga akhir. Dengan begitu, Anda bisa mengetahui pasti nilai angsuran yang harus dibayarkan. Hal ini memudahkan Anda untuk membuat anggaran pengeluaran bulanan.
2. Biaya penalti dan biaya provisi lebih rendah
Kebanyakan bank memberikan biaya penalti dan biaya provisi lebih rendah, yakni 1 persen. Dengan begitu, jenis suku bunga ini lebih rendah risiko dan cocok untuk debitur yang memiliki penghasilan tetap.
Kelemahan suku bunga flat
1. Nilai angsuran lebih tinggi
Adapun kelemahan dari suku bunga flat adalah nilai angsurannya sedikit lebih tinggi dari pada nilai suku bunga floating.
2. Tidak merasakan penurunan suku bunga
Selain itu, apabila terjadi penurunan suku bunga, Anda tidak bisa menikmati keuntungan tersebut. Hal ini karena jumlah suku bunga yang dibayarkan tetap.