Dipacu Ramadan, Pegadaian Incar Omzet Gadai Rp78,8 Triliun pada 2025
- Pegadaian menargetkan omzet gadai tembus Rp78,8 triliun pada akhir 2025.
- Transaksi harian Pegadaian tembus Rp78 miliar per hari saat Ramadan, naik dari rata-rata Rp64 miliar dari Februari.
- Barang jaminan utama masyarakat untuk gadai adalah emas, BPKB kendaraan, dan elektronik.
Jakarta, FORTUNE - PT Pegadaian (Persero) optimistis bisnis gadai akan terus menjadi lokomotif utama yang menggerakkan kinerja perusahaan. Bahkan, target ambisius senilai Rp78,8 triliun telah dipatok untuk omzet bisnis gadai pada akhir 2025.
Guna mencapai target tersebut, Pegadaian secara khusus menggeber kinerja bisnis gadainya pada momen Ramadan. Dukungan kuat dari layanan bank emas atau bullion bank yang dimiliki perusahaan diyakini akan menjadi pendorong utama pertumbuhan.
"Ramadan itu banyak masyarakat yang menjadi pengusaha dadakan kita, butuh modal tambahan. Maka banyak yang menggadaikan emas hingga barang," ujar Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan Pegadaian, Riana Rifani, dalam acara buka puasa bersama dan media gathering, di Jakarta, Rabu (26/3).
Transaksi harian Pegadaian tembus Rp78 miliar per hari saat Ramadan
Perusahaan pelat merah ini juga mencatatkan lonjakan signifikan dalam transaksi harian. Jika pada periode Februari rata-rata transaksi harian mencapai Rp64 miliar, kini transaksi gadai Pegadaian per hari melonjak menjadi Rp78 miliar.
Secara akumulatif, hingga 31 Maret 2025, target omzet gadai diproyeksikan mencapai Rp55,79 triliun, menunjukkan pertumbuhan sebesar 1,1 persen dibandingkan dengan periode sama pada 2024.
Riana menjelaskan emas masih menjadi barang jaminan utama yang paling banyak digunakan masyarakat, diikuti oleh Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) dan barang-barang elektronik. Hal ini menunjukkan layanan gadai Pegadaian masih relevan dan menjadi pilihan utama masyarakat untuk mendapatkan dana cepat.
Selain bisnis gadai, tabungan emas Pegadaian juga menunjukkan tren pertumbuhan yang menggembirakan. Tercatat, volume tabungan emas melonjak tajam dari 489 kilogram pada Januari 2025 menjadi 915 kilogram per 20 Maret 2025. Kondisi ini mencerminkan kenaikan yang fantastis, mencapai 87,12 persen dalam kurun kurang dari tiga bulan.
"Diharapkan penjualan tabungan emas ini juga bisa memberikan masyarakat ketika nanti masih ada THR," tutup Riana.
