Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IMG-20251003-WA0006.jpg
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) menggelar program literasi keuangan sekaligus pelatihan membatik ramah lingkungan bagi perajin batik di Batik Trusmi, Cirebon. (Dok/Istimewa).

Intinya sih...

  • BTN mengalokasikan pembiayaan KUR hingga Rp3 triliun untuk UMKM, termasuk sektor sandang yang strategis dalam perekonomian nasional.

  • Realisasi KUR BTN capai Rp1,79 triliun di 2024, dengan produk pembiayaan UMKM lain seperti KUMK, KMK, dan KMK Kontraktor UMKM.

  • BTN menggelar program literasi keuangan dan pelatihan membatik ramah lingkungan bagi pengrajin batik di Cirebon, serta akan memperluas dukungan KUR bagi UMKM batik di berbagai sentra batik nasional.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) terus berupaya menjalankan strategi diversifikasi produk pembiayaan atau kredit agar merata. Upaya ini dilakukan dengan menggenjot kredit non-perumahan dengan fokus memacu penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). 

Direktur Risk Management BTN, Setiyo Wibowo, menegaskan bahwa upaya ini juga sebagai dukungan BTN terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). BTN bahkan mengalokasikan pembiayaan KUR hingga Rp3 triliun untuk memberdayakan UMKM, termasuk sektor sandang yang strategis dalam perekonomian nasional.

“BTN tidak hanya mendukung sektor papan melalui pembiayaan perumahan, tetapi juga kebutuhan dasar lain seperti pangan dan sandang yang dikerjakan oleh UMKM,” kata Setiyo melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Jumat (3/10).

Realisasi KUR BTN capai Rp1,79 triliun di 2024

Aktivitas transaksi penjualan di Levure Bakehouse di Semarang, Kamis (13/2/2025). Integrasi UMKM lokal ini dengan balé by BTN tidak hanya memudahkan transaksi, tetapi juga meningkatkan efisiensi dan kenyamanan pelanggan. (IDN Times/Dhana Kencana)

Bila melansir laporan keuangannya, BTN telah menyalurkan KUR senilai Rp1,79 triliun di sepanjang 2024. Selain KUR, BTN juga memiliki produk pembiayaan UMKM lain seperti Kredit Usaha Mikro Kecil (KUMK), Kredit Modal Kerja (KMK), Kredit Investasi UMKM, hingga KMK Kontraktor UMKM. Untuk produk pembiayaan KUMK BTN bahkan nilainya mencapai Rp4,40 triliun atau naik 28 persen (YoY). 

“Langkah ini sejalan dengan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat UMKM. BTN ingin memastikan penerapan keuangan berkelanjutan bukan hanya untuk sektor perumahan, melainkan juga menyentuh UMKM,” kata Setiyo.

Sementara itu, untuk memperingati Hari Batik Nasional, BTN menggelar program literasi keuangan sekaligus pelatihan membatik ramah lingkungan bagi pengrajin batik di Batik Trusmi, Cirebon. Program ini merupakan langkah nyata BTN dalam mengimplementasikan keuangan berkelanjutan (sustainable finance) hingga ke level debitur non-perumahan.

Dalam kesempatan yang sama, Founder & CEO Trusmi Group Ibnu Riyanto menyampaikan bahwa momentum Hari Batik Nasional selalu memberikan dampak besar terhadap industri batik. Ia menyatakan, sejak UNESCO mengakui batik pada 2009, penjualan batik melonjak dan masyarakat semakin bangga mengenakannya. 

“Namun, dalam empat tahun terakhir industri batik di Cirebon stagnan sehingga kami harus banyak memikirkan strategi promosi. Kolaborasi dengan BTN sangat menarik karena bukan hanya soal menjual produk, tetapi juga menghadirkan batik ramah lingkungan dengan sertifikasi WWF,” katanya.

BTN juga menggandeng World Wide Fund for Nature Indonesia (WWF) untuk memperkenalkan penggunaan bahan baku batik yang ramah lingkungan, termasuk material dari minyak sawit bersertifikasi. Ke depan, BTN akan memperluas dukungan KUR bagi UMKM batik di berbagai sentra batik nasional seperti Cirebon, Pekalongan, Solo, dan Yogyakarta. 

Editorial Team