BTN Tetap Optimistis Bidik Kredit Tumbuh 9%, Ini Strateginya

- Bank Tabungan Negara (BTN) tetap optimistis mencapai pertumbuhan kredit 7-9% di akhir tahun 2025.
- Penyaluran kredit dan pembiayaan BTN naik 5,66% yoy menjadi Rp375,37 triliun hingga Agustus 2025.
- Aset BTN tumbuh 5,58% yoy menjadi Rp481,84 triliun dengan laba bersih sekitar Rp2 triliun per Agustus 2025.
Jakarta, FORTUNE - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk optimistis mampu meraih target pertumbuhan kredit pada akhir tahun mencapai 9 persen. Hal ini menurutnya bisa dicapai seiring adanya dukungan kebijakan baru pemerintah.
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan optimistis realisasi bisa menyentuh batas atas target tersebut seiring dukungan kebijakan pemerintah di sektor perbankan dan properti, serta transformasi bisnis yang tengah dijalankan perseroan.
“Targetnya tetap sama, 7 persen-9 persen, tapi kemungkinan bisa benar-benar mencapai 9 persen (pertumbuhan kredit pada akhir 2025),” ujar Nixon dalam keterangan resmi, Rabu (1/10).
Hingga akhir Agustus 2025, penyaluran kredit dan pembiayaan perseroan mencapai Rp375,37 triliun atau naik 5,66 persen yoy dari Rp355,26 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun, kuota KPR FLPP BTN juga bertambah menjadi 350 ribu unit pada 2025 dari sebelumnya hanya 220 ribu unit.
Sektor perumahan yang merupakan bisnis utama perseroan, KPR subsidi BTN tercatat tumbuh 6,5 persen (YoY) menjadi Rp182,17 triliun, sedangkan KPR non-subsidi secara keseluruhan bertumbuh 8,8 persen (YoY) menjadi Rp110,72 triliun.
Sejalan dengan itu, DPK BTN tumbuh dari Rp373,88 triliun pada Agustus 2024 menjadi Rp401,45 triliun atau naik 7,37 persen yoy. Ini mencerminkan kondisi likuiditas perseroan yang terjaga, dengan penyaluran kredit yang berjalan seiring dengan pertumbuhan penghimpunan dana masyarakat.
Dengan kinerja kredit dan DPK tersebut, per Agustus 2025, aset BTN mencapai Rp481,84 triliun atau tumbuh 5,58 persen yoy dari Rp456,37 triliun di akhir Agustus 2024. Capaian ini turut membuat BTN mampu mengumpulkan laba bersih mencapai sekitar Rp2 triliun per Agustus 2025, naik 10,48 persen dari Rp1,80 triliun pada bulan yang sama di tahun sebelumnya.