Jakarta, FORTUNE – Tim Ekonom dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) memproyeksikan komoditas emas masih menjadi investasi dan aset lindung nilai yang potensial pada 2026. Data World Gold Council yang diolah tim ekonom BSI menunjukkan, bank sentral dunia kembali agresif menambah cadangan emas, sementara permintaan emas untuk investasi hingga kuartal III 2025 telah melampaui total tahun sebelumnya.
Dengan kondisi tersebut, harga emas global pun diprediksi masih akan naik dan berada di level tertinggi sepanjang masa. “Permintaan emas yang kuat dari bank sentral dan investor, ditambah pelemahan relatif Dolar AS, membuat prospek bisnis emas tetap menarik pada 2026,” kata Chief Economist BSI, Banjaran Surya Indrastomo di Jakarta, Kamis (4/12).
Dengan potensi kenaikan harga emas tersebut, lanjut Banjaran, perbankan syariah juga dapat memetik keuntungan melalui pengembangan produk emas melalui ekosistem keuangan yang lebih terintegrasi.
