Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
ilustrasi emas batangan (vecteezy.com/Graphicsstudio 5)
ilustrasi emas batangan (vecteezy.com/Graphicsstudio 5)

Intinya sih...

  • Investasi emas masih potensial di 2026

  • Harga emas global diprediksi akan naik dan berada di level tertinggi sepanjang masa

  • Inflasi RI diprediksi stabil di 2,94 persen di 2026

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE – Tim Ekonom dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) memproyeksikan komoditas emas masih menjadi investasi dan aset lindung nilai yang potensial pada 2026. Data World Gold Council yang diolah tim ekonom BSI menunjukkan, bank sentral dunia kembali agresif menambah cadangan emas, sementara permintaan emas untuk investasi hingga kuartal III 2025 telah melampaui total tahun sebelumnya.

Dengan kondisi tersebut, harga emas global pun diprediksi masih akan naik dan berada di level tertinggi sepanjang masa. “Permintaan emas yang kuat dari bank sentral dan investor, ditambah pelemahan relatif Dolar AS, membuat prospek bisnis emas tetap menarik pada 2026,” kata Chief Economist BSI, Banjaran Surya Indrastomo di Jakarta, Kamis (4/12).

Dengan potensi kenaikan harga emas tersebut, lanjut Banjaran, perbankan syariah juga dapat memetik keuntungan melalui pengembangan produk emas melalui ekosistem keuangan yang lebih terintegrasi.


Inflasi RI diprediksi stabil 2,94 persen di 2026

Deretan emas batangan berbagai ukuran yang menjadi instrumen investasi populer di tengah fluktuasi harga pasar global.

Kondisi kenaikan harga emas tersebut tentunya bakal memengaruhi pergerakan inflasi 2026. Pihaknya memprediksi inflasi RI akan berada di kisaran 2,94 persen atau tetap di dalam target pemerintah, dengan risiko utama berasal dari volatile food akibat kondisi iklim. 

Di tingkat domestik, tim ekonom BSI juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,28 persen pada 2026, naik dari sekitar 5,04 persen pada 2025. Pertumbuhan ini ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang tetap menjadi kontributor utama PDB, penguatan investasi terutama PMDN, serta belanja fiskal yang masih ekspansif namun lebih prudent. 

Mengutip laman Logam Mulia, harga emas hari ini (4/12) mencapai Rp 2.406.000 per gram atau mengalami penurunan sebesar Rp6.000 dibandingkan pada (3/12) yang mencapai Rp2.412.000 per gram.

Editorial Team